Pyridam Farma Rilis Obligasi Rp 400 Miliar, Bunga 9,5%

Unsplash
Contoh Obligasi
Penulis: Lona Olavia
26/1/2024, 10.23 WIB

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menggelar penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 sebanyak-banyaknya Rp 400 miliar. Ini merupakan tahap terakhir dari obligasi PYFA dengan target dana yang akan dihimpun secara total mencapai Rp 1,2 triliun.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan dikutip Jumat (26/1), emiten farmasi itu menawarkan tingkat bunga tetap sebasar 9,50% per tahun dan jangka waktu dua tahun sejak tanggal emisi.

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, di mana bunga pertama akan dibayarkan pada tanggal 23 Mei 2024, sedangkan yang terakhir sekaligus pelunasan obligasi akan dibayarkan pada tanggal 23 Februari 2026. Pelunasan obligasi akan dilakukan secara penuh atau bullet payment pada saat jatuh tempo.

Rencananya dana hasil penerbitan surat utang itu untuk pengembangan usaha. Namun tidak terbatas pada biaya untuk ekspansi, biaya belanja modal, biaya bahan baku, biaya operasional, biaya pemasaran, biaya pengembangan produk, dan biaya lain-lain yang diperlukan.

Aldiracita Sekuritas Indonesia dan Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi surat utang telah menjamin dengan kesanggupan penuh penyerapan surat utang.

Adapun rating obligasi ini adalah irBBB+ (Triple B Plus) yang berlaku berlaku untuk periode 30 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2024.

Berikut jadwal penerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024:

  • Tanggal Efektif: 25 Februari 2022
  • Masa Penawaran Umum Obligasi: 19-20 Februari 2024
  • Tanggal Penjatahan: 21 Februari 2024
  • Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 23 Februari 2024
  • Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik (Tanggal Emisi): 23 Februari 2024
  • Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 26 Februari 2024.

 

 

Pyridam Farma didirikan pada tahun 1976 dan dimulai dari pabrik kecil. Pada tahun 1985, perseroan mendirikan divisi farmasi dan mulai melakukan diversifikasi bisnis dengan memproduksi dan memasarkan obat-obatan manusia pada tahap awal ekspansi bisnisnya.

Pada saat yang sama, perseroan juga mendapatkan hak pemasaran produk peralatan kesehatannya di wilayah Indonesia, khususnya di sektor peralatan atau peralatan laboratorium.