PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (7/2). 

Perusahaan manufaktur sepeda dan motor listrik merek United menjadi emiten ke-11 di bursa pada tahun ini. Perseroan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.

Pada debut perdananya, saham UNTD naik ke level Rp 262 per lembar pada pukul 09.05 WIB. Sedangkan pergerakan sahamnya pada 10.17 WIB, UNTD tercatat menanjak 0,83% menjadi Rp 242 per saham. Adapun volume saham yang diperdagangkan 479,72 juta dengan nilai transaksinya Rp 119,28 miliar.

Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 42.578 kali. Kapitalisasi pasar Terang Dunia Internusa senilai Rp 1,61 triliun.

Sebelumnya Terang Dunia Internusa mematok harga initial public offering (IPO) Rp 240 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 170 - 240 per lembar.  

Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 1,66 miliar saham atau setara 25% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan demikian, UNTD bisa meraup dana hingga Rp 400 miliar dalam aksi korporasi ini.

Direktur Terang Dunia Internusa, Andrew Mulyadi mengatakan menargetkan produksi 600 ribu motor listrik pada 2024. Ia juga menyebut pabrik produksi motor listrik atau E-motor itu berlokasi di Curug, Jawa Barat.

“Target tahun ini 60 ribu karena di tahun lalu baru kami baru memproduksi beberapa ribu,” kata Andrew di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/2).

Tak hanya itu, Andrew menyebut pabrik perusahaan manufaktur sepeda dan motor listrik merek United yang berlokasi di Curug tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 150 ribu unit motor listrik per tahun. Kedepannya, perseroan berencana membangun pabrik baru yang berlokasi di Curug untuk memproduksi motor listrik. 

“Memang akan ada penambahan ya, karena kebutuhan motor listrik ini semakin lama semakin besar, apalagi ada insentif dari pemerintah” ujar Andrew.

Andrew menyatakan bahwa UNTD telah lama mengekspor sepedanya ke berbagai wilayah seperti Eropa, Amerika, dan Asia. Di sisi lain, ekspor motor baru terjangkau Malaysia dan kerja sama distributor hingga berencana untuk mengembangkan kerja sama.

Saat ini, jumlah sepeda yang diekspor baru mencapai 1.000 unit, dengan target tahun ini sekitar 2.000-3.000 unit khususnya untuk pasar Malaysia. “Tahun ini kita pemasarannya lah ya pemasaran kita ke pertama negara tetangga, ada Asia, Singapura, Malaysia, Brunei,” kata Andrew.

Secara target keuangan, Andrew menyebutkan perseroan menargetkan pendapatan dan laba bisa tumbuh 30% di tahun ini, dibandingkan periode tahun 2023.

Bahkan, ia pun meyakini pendapatan bisa tumbuh 100% jika berhasil meneken kontrak melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu perusahaan potensial. Sayangnya, ia belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait perusahaan dan MoU tersebut. 

Terang Dunia Internusa mematok harga IPO Rp 240 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 170 - 240 per lembar.

Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 1,66 miliar saham atau setara 25% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan demikian, UNTD bisa meraup dana hingga Rp 400 miliar dalam aksi korporasi ini.

Adapun rencana penggunaan dana setelah IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dan melakukan pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped. Di antaranya untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension. 

Tak hanya itu, setelah IPO perusahaan akan membagikan dividen kas jumlah sebanyak 30% dari laba bersih yang dimulai dari tahun buku 2024. Hal itu setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku dan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. 

Apabila menilik laporan keuangannya, laba tahun berjalan UNTD untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 42,08 miliar, tumbuh 2,6% jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada satu tahun sebelumnya. Kenaikan laba tahun berjalan terutama karena penurunan beban usaha dan beban keuangan perseroan. 

Sejak tahun 1991, United Bike hadir sebagai perusahaan manufaktur sepeda Indonesia. Perusahaan menghadirkan ragam varian sepeda, mulai dari sepeda gunung, road bike, BMX, sepeda lipat, hingga sepeda touring dan sepeda anak.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila