Pelanggan Indosat Turun 3%, Laba Ikut Menyusut

Pexels
Cara Cek Nomor Indosat Ooredoo
7/2/2024, 15.26 WIB

Pelanggan PT Indosat Tbk (ISAT) merosot sebesar 3,4 juta pada 2023 menjadi 98,8 juta dibandingkan dengan 2022 yang tercatat 102,2 juta. Hal tersebut usai perusahaan mengakuisisi pelanggan dengan meningkatkan harga kartu SIM baru pada awal 2023.

Adapun pendapatan rata-rata per pengguna atau average revenue per user (ARPU) untuk pelanggan seluler meningkat pada 2023 menjadi Rp 35,6 ribu, naik 5,3% dibandingkan dengan 2022.

Indosat juga mencatatkan laba sebesar Rp 4,50 triliun pada 2023. Laba tersebut turun sebanyak 4,6% sebesar Rp 4,72 triliun pada 2022. Padahal pendapatan perusahaan meningkat sebesar 9,6% secara tahunan menjadi Rp 51,22 triliun. 

Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan selular sebesar 8,7% dibandingkan 2022 menjadi Rp 43,74 triliun. Segmen itu ditopang pendapatan data, jasa nilai tambah dan pendapatan interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan telepon.

Kemudian, pendapatan Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) meningkat sebesar 13% dibandingkan tahun 2022 menjadi Rp 6,47 triliun pada tahun 2023. Hal itu ditopang peningkatan pendapatan layanan IT, internet tetap, dan pendapatan Fiber to The Home (FTTH) yang diimbangi dengan penurunan pendapatan konektivitas tetap.

Berikutnya pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 28,4% dibandingkan tahun 2022 menjadi Rp 1 triliun pada 2023 yang ditunjang kenaikan pendapatan telepon internasional.

Sementara pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA sebesar Rp 23,93 triliun meningkat sebesar 23% yoy hal itu akibat kombinasi pertumbuhan pendapatan dan momentum optimalisasi biaya. Adapun margin EBITDA sebesar 46,7% pada 2023.

“Indosat terus memberikan nilai bagi para pemangku kepentingannya dengan secara konsisten menghasilkan laba bersih organik selama 3 tahun berturut-turut,” tulis manajemen Indosat, Rabu (7/2).

Sementara total utang perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 14,8 triliun. Secara rinci pinjaman utang Rp 7,42 triliun pada 2023 atau menyusut 45,9% dari periode 2022 yakni Rp 13,72 triliun. Kemudian obligasi Rp 7,38 triliun atau turun 2,8% dari tahun lalu sebesar Rp 7,59 triliun.

Adapun total utang jatuh tempo dalam kurun waktu 12 bulan mencapai Rp 2,48 triliun. Posisi kas perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 5,18 triliun dengan utang bersih Rp 9,61 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila