Kinerja Tiga Anggota Holding MIND ID Naik di 2023, Ini Rinciannya

Dok. MIND ID
Tiga anggota MIND ID: ANTM, PTBA dan Freeport Indonesia mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2023
Penulis: Syahrizal Sidik
12/2/2024, 14.12 WIB

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia membukukan pertumbuhan kinerja operasional maupun kinerja keuangan sepanjang tahun 2023.

MIND ID memiliki mandat untuk mengelola sumber daya mineral dan batu bara di Indonesia bersama dengan anggotanya, yang terdiri dari: PT Antam Tbk (ANTM), PT Bukit Asam (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk (TINS).

Sepanjang tahun lalu, Antam membukukan perolehan laba periode berjalan Rp 2,85 triliun. Laba perusahaan mengalami pertumbuhan 8% dari periode sembilan bulan pertama 2022 yang hanya mencapai Rp 2,63 triliun.

Adapun, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Antam pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp 5,40 triliun. EBITDA merupakan nilai pendapatan perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang berperan sebagai indikator untuk mengukur profit atau keuntungan yang didapat perusahaan.

“EBITDA Antam hingga September 2023 menunjukkan konsistensi pencapaian perusahaan jika dibandingkan dengan EBITDA pada sembilan bulan pertama 2022,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/2). 

Pertumbuhan pun terjadi pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasional dengan pertumbuhan mencapai 93% atau sebesar Rp 3,98 triliun dibanding dengan arus kas bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh di angka Rp 2,06 triliun.

Saldo kas dan setara kas pada periode September 2023 mencapai Rp7,54 triliun atau tumbuh 63% dari posisi pada akhir periode September tahun lalu sebesar Rp4,62 triliun. Selain itu, Antam juga mampu melakukan penjualan bersih mencapai Rp 30,90 triliun dengan persentase penjualan bersih domestik mencapai 86 persen atau setara Rp 26,69 triliun.

Antam pun mencatatkan total volume produksi emas dari tambang perusahaan sebanyak 908 kg (29.193 troy oz.) dengan penjualan mencapai 19.460 kg (625.652 troy oz.) hingga akhir triwulan ketiga tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa produksi emas Antam mencapai proporsi 62 persen dari total penjualan sebesar Rp19,29 triliun.

PTBA Raup Laba Rp 2,8 Triliun

Anggota Grup MIND ID lainnya, Bukit Asam juga mencatat peningkatan produksi batu bara hingga 31,9 ton dalam sembilan bulan pertama 2023. Jumlah tersebut meningkat sebesar 15% dibandingkan periode yang sama pada 2022. Peningkatan volume produksi batu bara PTBA meningkat seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 15% menjadi 27,0 juta ton.

Realisasi Domestik Market Obligation (DMO) PTBA tercatat sebesar 51%. Hingga triwulan III 2023, PTBA sukses melakukan penjualan ekspor batu bara sebanyak 11,2 juta ton atau naik 24% dibanding tahun sebelumnya.

Laba bersih perusahaan mencapai Rp2,8 triliun pada periode tersebut dengan total pendapatan sebesar Rp 27,7 triliun. Hingga 30 September 2023, total aset yang dimiliki PTBA sebesar Rp 36 triliun.

“Keberhasilan tersebut sesuai dengan target yang diusung Grup MIND ID pada 2023 di mana terus mengoptimalkan pencapaian kinerja perusahaan termasuk melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis yang dijalankan perusahaan,” katanya.

PTBA juga menjalankan proyek-proyek strategis dalam rangka mendukung kinerja perusahaan. Di antaranya, lewat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660MW) yang berhasil beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) sejak 7 Oktober 2023.

Produksi Emas Freeport Naik

Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan peningkatan produksi emas dan tembaga pada 2023. Produksi emas PTFI mencapai 1,97 juta ounce atau meningkat 10,01% secara tahunan atau year on year (yoy). Pada 2022, produksi emas PTFI hanya mencapai 1,78 juta ounces.

Sementara itu, untuk komoditas tembaga juga mengalami kenaikan produksi pada 2023 dengan capaian 1,66 miliar pon atau meningkat 5,93 persen yoy. Produksi tembaga PTFI pada 2022, tercatat hanya sebesar 1,56 miliar pon.

Untuk volume produksi pada 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari realisasi volume penjualan. Pasalnya, kata Heri, sebanyak 90 juta pon tembaga rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Smelter Manyar di Gresik yang sudah mulai beroperasi pada tahun ini.