Laba Tumbuh 33,8%, Volume Perdagangan BRIS Naik Signifikan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas bank melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). PT Bank Syariah Indonesia Indonesia Tbk (BSI) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp12,2 triliun untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah dimana langkah itu sebagai bagian dari komitmen BSI guna memberikan pelayanan yang optimal dan memastikan ketersediaan likuiditas selama periode 22 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.
13/2/2024, 14.43 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih Rp 5,7 triliun sepanjang 2023. Nilai tersebut melesat hingga 33,8% dibandingkan dengan pencapaian 2022. 

Seiring dengan peningkatan laba, total aset BSI mencapai Rp 353,62 triliun atau naik 15,67% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 293,78 triliun, bertumbuh 12,35% yoy. Sementara jumlah pembiayaan sebesar Rp 240,32 triliun atau naik 15,7% yoy. 

Di sisi lain, rata-rata volume perdagangan BRIS semakin melesat sejak melantai di Bursa Efek indonesia (BEI) antara tahun 2023 ke 2024.

Group Head Investor Relations BSI, Rizky Budinanda menyampaikan rata-rata volume transaksinya sebesar 31,49 juta lembar dengan nominal Rp 51 miliar. 

Ia menyebut tahun 2024 volume transaksi saham BRIS naik ke 56,29 juta lembar dengan nilai transaksi rata-rata Rp 115,93 miliar.

‘’Kenaikan saham BSI sejalan dengan konsensus mayoritas analis pasar modal,” kata Rizky dalam keterangan resminya, Selasa (13/2). 

Harga saham BRIS, yang menjadi pendorong utama ekonomi syariah nasional sejak Februari 2021, mencapai puncak baru pada perdagangan saham, Senin (12/2) hingga mencapai level Rp 2.370. 

“Naiknya volume perdagangan tersebut mengindikasikan minat investor yang terus meningkat yang mulai terlihat sejak akhir 2023. Investor yang membidik saham BRIS tergolong investor long term dengan komposisi investor institusi saat ini mencapai 76%,” kata Rizky. 

Adapun sepanjang sesi perdagangan hari ini, Selasa (13/2), saham BRIS diperdagangkan pada rentang Rp 2.330-2.380 per lembar saham per pukul 13.46 WIB. Namun harga saham BRIS terpantau turun 0,84% ke level Rp 2.350 per lembar pada perdagangan siang ini.

Kemudian volume perdagangannya 16,14 juta dengan nilai transaksinya Rp 37,87 miliar. Dengan demikian, siang ini kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 108,40 triliun. 

Dengan pencapaian ini, BSI menjadi salah satu emiten yang mengalami pertumbuhan saham tertinggi selama satu bulan terakhir termasuk di indeks LQ45. Data RTI Business menunjukkan selama satu bulan saham BRIS naik 17,68%, sementara secara year to date naik 34,48%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila