Aksi beli yang dilakukan oleh petinggi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali berlanjut. Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Riduan tercatat kembali memperbesar tabulasi saham yang dimilikinya pada bank pelat merah tersebut.
Pada pertengahan Februari 2024, Riduan tercatat memborong 300.000 saham BMRI atau setara 0,00032%. Pembelian itu dilakukan secara bertahap pada tanggal 15 dan 16 Februari. Saham tersebut dibeli di harga Rp 7.200 per saham. Dengan demikian ia merogoh kocek Rp 2,16 miliar untuk saham-saham BMRI tersebut.
“Tujuan transaksi adalah investasi,” tulis Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Teuku Ali Usman dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (21/2).
Adapun, setelah aksi tersebut kini Riduan menguasai sebanyak 7,3 juta saham Bank Mandiri atau setara 0,00782%. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya 7 juta saham atau setara 0,0075%.
Jika dihitung menggunakan harga BMRI pada perdagangan Selasa (21/2), maka pundi-pundi Riduan yang diinvestasikan di saham BMRI mencapai Rp 52,19 miliar.
Saham BMRI pada penutupan perdagangan Selasa (21/2) ditutup stagnan di Rp 7.150 per saham. Dalam sebulan ini harga saham BMRI sudah naik 9,58% dan dalam setahun sudah terbang 39,16%.
Riduan sendiri tercatat sebagai salah satu direksi yang aktif memborong saham BMRI. Berdasarkan keterbukaan informasi, tiga bulan sebelum ini Riduan juga membeli saham BMRI. Tujuan transaksi adalah sama untuk investasi. Pada bulan November 2023, transaksi pembelian saham BMRI olehnya tercatat di rentang harga Rp 5.625 hingga Rp 5.900. Adapun, dalam sebulan nilai transaksi pembelian saham oleh Riduan mencapai Rp 5,53 miliar.
Langkah yang diambil Riduan sejalan dengan kinerja perseroan yang makin cemerlang.
Bank Mandiri mencetak kinerja yang impresif pada 2023. Sementara di lantai bursa, BMRI merupakan salah satu saham yang paling diburu investor asing.
Sepanjang 2023, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang melampaui batas atas target perseroan. Pertumbuhan kredit mencapai 16,3% menjadi Rp 1.398 triliun. Adapun target manajemen untuk tahun 2023 sebesar 10%-12%.
Lalu laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,1 triliun, tumbuh 33,7% secara tahunan.
Atas torehan tersebut, Bank Mandiri akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bulan depan atau Maret 2024 yang di antara agendanya membahas tebaran dividen. Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Mandiri telah mengundang pemegang sahamnya dalam gelaran RUPST pada 7 Maret 2023 di Auditorium Plaza Mandiri Lt. 3 Plaza Mandiri, Jakarta.