Emiten perkebunan sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,05 triliun pada 2023. Nilai tersebut anjlok sebesar 39% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya yakni sebesar Rp 1,72 triliun pada 2022.
Berdasarkan rilis laporan keuangan per 31 Desember 2023, pendapatan AALI sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 20,74 triliun atau menurun 5,04% dari Rp 21,82 triliun pada 2022.
Penurunan tersebut dipicu oleh turunnya penjualan minyak sawit mentah dan turunannya yang mencapai Rp 19,22 triliun secara tahunan. Selain itu, penjualan inti sawit dan turunannya juga merosot sebesar 31,2% menjadi Rp 1,50 triliun secara tahunan.
Adapun berdasarkan pendapatan dari segmen geografisnya, pendapatan bersih terbesar dikontribusikan oleh pendapatan dari Sulawesi sebesar Rp 11,28 triliun. Sedangkan Sumatera sebesar Rp 9,83 triliun, dan Kalimantan Rp 8,26 triliun.
Meskipun berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 0,17% secara tahunan menjadi Rp 17,97 triliun pada tahun 2023, laba kotor tetap meningkat sebesar 27,4% menjadi Rp 2,77 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas mengalami penurunan sebesar 10,2% menjadi Rp 6,28 triliun pada 2023. Sementara total ekuitas naik 1,4% secara tahunan menjadi Rp 22,56 triliun pada akhir 2023.
Pada akhir 2023, AALI mencatatkan peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 2,08 triliun, naik dari periode yang sama sebelumnya, yakni sebesar Rp 1,6 triliun pada 2022. Meskipun demikian, total aset AALI masih merosot menjadi Rp 28,8 triliun di akhir 2023 dari sebelumnya Rp 29,2 triliun pada akhir 2022.