PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait dengan kabar pemegang saham pendiri perusahaan yang akan mengurangi porsi kepemilikannya saat lock up saham seri B berakhir.
Direktur GOTO Pablo Malay mengatakan, larangan untuk pengalihan saham seri B akan berakhir pada akhir Maret 2024 sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK. Dalam POJK No. 22 Tahun 2021, setiap Pemegang Saham Seri B dilarang untuk mengalihkan sebagian maupun seluruh kepemilikannya pada Saham Seri B selama dua tahun sejak tanggal efektif atau dua tahun sejak menjadi perusahaan terbuka.
Sebagaimana diketahui, GOTO memiliki struktur pemegang saham dengan dua jenis seri. Seri A atau saham biasa dan saham seri B atau saham dengan hak suara multiple. Hal ini tertulis di prospektus GOTO saat akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Namun demikian, saat ini kami belum menerima informasi apapun terkait rencana untuk mejual saham seri B," katanya dalam paparan publik insidentil virtual, Rabu (28/2).
Sebab pemindahtanganan atau pengalihan kepemilikan saham seri B itu harus melalui prosedur OJK. Pablo mengatakan jika adanya pengalihan, perusahaan akan selalu menginformasikan kepada publik di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Pada catatan terakhir, pendiri Tokopedia William Tanuwijaya sekaligus komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menjual 764,6 juta saham Seri A GOTO. Dengan harga transaksi rata-rata di Rp 91,71 per saham, maka William mengantongi dana segar Rp 70,12 miliar.
Banyaknya saham ini setara dengan 0,06% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Sebelum dijual, William mempunyai saham GOTO baik Seri A dan Seri B mencapai 20,64 miliar atau setara 1,72%.
Status kepemilikan saham sesudah transaksi yakni jumlah saham Seri A yang dimiliki secara langsung ada 7,29 miliar lembar. Sedangkan jumlah saham Seri B yang dimiliki secara langsung ada 12,58 miliar lembar.