PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menjual aset berupa tanah dan bangunan dengan nama Graha Bata. Penjualan aset yang dilakukan oleh perusahaan BATA untuk dapat memberikan dana kas bagi perseroan untuk melunasi sebagian utangnya. Nilai aset yang dijual tersebut senilai Rp 63,4 miliar.
Melansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Simatupang Jaya Realty atau SJR adalah pihak pembeli yang akan membeli aset Sepatu Bara. Harga yang ditetapkan sudah sesuai dengan harga pasar dan persyaratan yang disetujui oleh perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen BATA mengatakan strategi pertumbuhan bisnis perseroan adalah mengoptimalkan penjualan melalui toko-toko yang ada dengan menginvestasikan anggarannya untuk peremajaan toko-toko. Selain itu, perseroan juga memfokuskan pengembangan usahanya dibidang penjualan daring melalui anak usaha yakni Bata Online.
"Penjualan aset ini adalah untuk memperkuat posisi keuangan perseroan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan properti," kata perusahaan dalam keterangan resminya, Jumat (8/3).
Sehingga alokasi dana dari keuntungan perseroan dapat dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BATA. Pemilihan aset properti yang dijual yakni Graha Bata juga untuk efisiensi dengan memperhatikan luasan gedung sudah jauh melebihi kapasitas yang diperlukan untuk jumlah pegawai yang ada.
Seiring dengan berita ini berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 15..45 WIB, harga saham BATA naik 0,96% ke level Rp 105 dari level perdagangan Kamis (7/3) yakni Rp 104 per saham. Sahamnya bergerak bervariasi dan sempat berada di level terendah yaitu Rp 103 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 697 ribu dengan nilai transaksi Rp 72,97 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 71 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 136,5 miliar.