IHSG Berpotensi Melemah, Saham BRIS hingga MEDC Menarik Dicermati

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5/2023). IHSG BEI pada sehari sebelum hari libur nasional Kenaikan Isa Almasih ditutup melemah 13,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.663,11seiring pelemahan bursa saham di kawasan Asia dan global.
28/3/2024, 04.31 WIB

Memasuki hari terakhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (28/3).

Phintraco Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG diprediksi berada di area 7.275 sampai dengan 7.300. Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen dari global maupun regional.

Dari sisi global, investor global menanti rilis data tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan di level 3,2% pada kuartal empat 2023 dari kuartal tiga tahun yang sama yaitu 4,9%.

Meskipun laju pertumbuhan cenderung melambat, proyeksi final tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata jangka panjang pada tingkat pertumbuhan PDB secara kuartalan di leve 3,19%. Kontribusi laju pertumbuhan kuartal empat 2023 berasal dari peningkatan belanja konsumen, ekspor, serta belanja pemerintah negara bagian.

Dari sisi regional, terdapat sejumlah rilis data dari Jepang pada Kamis (28/3) yang akan memengaruhi pergerakan IHSG. Data penjualan retail secara tahunan (yoy) diperkirakan meningkat menjadi 2,8% per Februari 2024 dari sebelumnya 2,3% pada Januari 2024.

"Optimisme peningkatan ini menjadi peningkatan penjualan retail selama 23 bulan berturut-turut seiring dengan konsumsi Jepang yang kian pulih," kata Phintraco Sekuritas dalam keterangan resmi Kamis (28/3).

Hal tersebut sejalan dengan ekspektasi produksi industri secara bulanan yang diperkirakan tumbuh 1,2% pada Februari 2024 dari sebelumnya terkontraksi 6,7% di Januari 2024.

Sejumlah Saham yang Patut Dicermati

Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham di hari terakhir pekan ini. Seperti saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.238, 7.180 dan 7.099,. Sedangkan level resistance berada di 7.400, 7.454 dan 7.503

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan rentang harga 2.200-2.250. Lalu hold atau buy on weakness pada saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan rentang harga 1.390-1.410.

Kemudian buy on weakness pada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan rentang harga 1.070-1.150. Selanjutnya speculative buy pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada rentang harga 3.380-3.450. Lalu buy on weakness pada saham PT United Tractord Tbk (UNTR) dengan rentang harga 23.300-23.700.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail