PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,77 triliun pada 2023. Kerugian Waskita membengkak 98,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,89 triliun.
Kerugian ini berbanding terbalik dengan pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 10,95 triliun per 2023. Walaupun pendapatan naik, pendapatan perusahaan merosot 28,41% dari sebelumnya 2023 yaitu Rp 15,3 triliun.
Melansir data keuangan perseroan, Waskita Karya meraih pendapatan yang ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 8,72 triliun. Lalu dari penjualan precast yaitu Rp 665 miliar. Selanjutnya pendapatan jalan tol Rp 1,13 dan pendapatan properti Rp 198,13 miliar.
Pendapatan terbagi menjadi dua sumber yakni dari sumber pihak berelasi sejumlah Rp 2,67 triliun dari sebelum Rp 4,21 triliun. Selanjutnya pihak ketiga Waskita Karya meraih Rp 8,27 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 11,08 triliun.
Namun demikian perusahaan mencatatkan sejumlah beban yang mempengaruhi kinerja keuangannya sepanjang 2023. Jika dirinci, perusahaan mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 10,1 triliun. Beban pokok pendapatan turun 27,07% dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu Rp 13,85 triliun.
Selanjutnya, beban penjualan dan beban umum dan administrasi di akhir 2023 mencapai Rp 1,85 triliun. Dari sebelumnya yaitu Rp 1,91 triliun.
Lalu liabilitas Waskita Karya membukukan Rp 83,99 triliun hingga akhir 2023. Jika dibandingkan periode yang sama tahun berikutnya Rp 83,98 triliun. Sementara ekuitas perseroan sampai akhir 2023 sebesar Rp 95,59 triliun. Ekuitas WSKT turun 2,68% dibandingkan Desember 2022 yakni Rp 98,23 triliun. Aset Waskita Karya tercatat Rp 95,59 triliun, merosot 2,69% dari sebelum Rp 98,23 triliun