Emiten pertambangan batu bara Grup Rajawali, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 28 Mei 2024.
Melansir keterangan resmi perseroan, pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah para pemegang saham SMMT yang namanya tercatat dalam daftar pada tanggal 3 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.
Salah satu agenda yang dibahas dalam rapat tersebut adalah rencana penggunaan laba bersih kineja sepanjang tahun 2023. Nantinya, dari sini akan muncul keputusan terkait pembagian dividen maupun tidaknya.
Sebagai gambaran, pada tahun buku 2022, perusahaan menetapkan dividen final sebesar Rp 75 per sahamnya. Ini termasuk dividen interim dan pembagian dividen tunai. Pada tahun 2022, perusahaan mengantongi bersih Rp 362 miliar.
"Selain itu soal usulan pemegang saham dapat dimasukkan dalam mata acara rapat jika memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 16 ayat (2) dan (3) POJK No. 15/2020," tulis manajemen SMMT dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (19/4).
Nantinya usulan tersebut harus telah diterima oleh direksi atau dewan komisaris perseroan selambat-lambatnya tujuh hari sebelum tanggal pemanggilan rapat.
Sebagain informasi, SMMT membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 244,43 miliar di sepanjang 2023. Laba perusahaan merosot 32,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 361,33 miliar.
Padahal pendapatan perusahaan yang terafiliasi dengaan Geo Energy Grup ini sebesar Rp 1,01 triliun. Namun demikian, pendapatan perusahaan juga menurun 2,88% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,04 triliun.
Turunnya kinerja perusahaan sepanjang 2023 berimbas dari beban pokok pendapatan perusahaan yang membengkak 17,83% sepanjang 2023 menjadi Rp 838,89 miliar.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Golden Eagle Energy menurun 1,31% ke level Rp 755 per saham dibandingkan penutupan Kamis (18/4) yakni Rp 765 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 65,1 ribu dengan nilai transaksi Rp 49,28 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 53 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 2,38 triliun.