PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba sebesar Rp 1,44 triliun pada kuartal I 2024, naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. Namun, penurunan penjualan di segmen makanan dan minuman dalam negeri membuat penjualan bersih Unilever turun.
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih emiten produsen consumer goods tersebut turun 5% menjadi Rp 10,07 triliun pada kuartal I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,6 triliun.
Secara rinci, penjualan dari segmen home dan personal care naik menjadi Rp 6,22 triliun pada 2024 dari Rp 6,61 triliun pada 2023. Penjualan ekspor untuk personal care juga terkerek 2,6% menjadi Rp 214,56 miliar dari sebelumnya Rp 209,12 miliar pada 2023.
Namun, segmen makanan dan minuman dalam negeri justru turun 2,46% menjadi Rp 3,56 triliun dari sebelumnyaRp 3,65 triliun. Penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan juga merosot menjadi Rp 71,89 miliar dari sebelumnya Rp 124 miliar.
Meskipun penjualan turun, margin kotor perusahaan meningkat 61 basis poin dibandingkan dengan 2023 mencapai 49,9%. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, margin kotor UNVR meningkat 156 basis poin.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan perusahaan mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan, terlepas dari tantangan geopolitik dan iklim politik. Benjie menyebut bahwa perusahaan optimistis kemampuan perseroan bisa membawa bisnis kembali bertumbuh.
“Hasil kuartal ini mencerminkan ketangkasan perusahaan dalam beradaptasi menghadapi berbagai tantangan,” ucap Benjie dalam paparan publik laporan keuangan kuartal I 2024 secara virtual, Rabu (24/4).
Ke depan, Benjie mengatakan, perusahaan akan tetap fokus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis, sejalan dengan komitmen Unilever untuk menghasilkan bisnis yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab.
Berikut ini lima kemajuan strategi prioritas Unilever Indonesia:
1. Memperkuat Merek-Merek Utama Unilever
Perusahaan terus memperkuat merek utama yang berkontribusi hampir 80% dari penjualan Unilever. Misalnya, peluncuran Vaseline Gluta Vitamin dan peluncuran kembali Pepsodent Sensitive Expert dengan manfaat unggul, serta peluncuran kembali produk Clear.
Demi mendorong lebih banyak pengguna dan peningkatan penggunaan produk Unilever, pada kuartal I perusahaan mengoptimalkan momentum hari raya melalui kampanye yang relevan melalui dua brand, yaitu Bango dan Royco. Perusahaan juga meluncurkan varian baru Tin & Zaitun di bodywash Lifebuoy.
“Untuk mendukung inovasi merek-merek kami, kami terus memastikan tingkat investasi belanja iklan kami memadai. Pada kuartal satu tahun ini kami meningkatkan belanja iklan sebesar 107 basis points ke tingkat penjualan 9,0%,” kata Benji.
2. Menciptakan Pasar
Perusahaan telah meluncurkan beberapa produk inovatif untuk memperkuat portofolio baik di segmen premium maupun value. Demi lebih menguatkan kepemimpinan di segmen value, Unilever telah meluncurkan Lifebuoy pencuci piring. Produk baru itu menawarkan formula penghilang lemak yang unggul dan diklaim efektif menghilangkan bakteri hanya dalam satu kali pencucian.
Di segmen premium, Unilever meluncurkan Pepsodent Electric Toothbrush dan Tresemme Serum, serta meluncurkan kembali Pepsodent Herbal.
3. Memperkuat Eksekusi di Market
Unilever juga akan mempercepat Transformasi Go-To-Market dan memastikan channel penjualan selalu pas dengan kebutuhan di masa depan. Perusahaan juga memastikan memberikan pelayanan terbaik dengan lebih cepat.
Penerapan komitmen ini salah satunya adalah melalui transformasi channel Distributive Trade. Strategi ini akan memperluas cakupan penjualan, terutama di toko-toko besar, mengembangkan toko dengan menyempurnakan pilihan produk, dan memastikan tampilan produk di toko. Hal itu agar lebih produk-propduk Unilever lebih menarik, serta memperkuat loyalitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan Unilever.
4. Meningkatkan Dampak Bisnis
Perusahaan berhasil melakukan pemulihan bisnis melalui meningkatkan margin kotor ke 61 basis points menjadi 49,9%. Hal ini didorong oleh beberapa inisiatif penghematan, termasuk pengelolaan harga komoditas, otomasi pabrik dan restrukturisasi biaya, serta melakukan berbagai penyederhanaan untuk memastikan efektivitas dalam hal pengelolaan pengeluaran.
5. Keberlanjutan Bisnis Inti Unilever
Fokus upaya keberlanjutan perusahaan terdiri atas empat hal penting: iklim, plastik, alam, dan mata pencaharian. Ke depannya Unilever akan fokus pada target jangka pendek untuk mendorong lebih banyak dampak positif dari program keberlanjutan Unilever.
Salah satu pencapaian perusahaan pada tahun 2023 adalah berhasil mengumpulkan dan memproses lebih dari 56.000-ton plastik. Jumlah sampah plastik yang didaur ulang itu lebih dari 100% plastik yang digunakan untuk menjual produk Unilever sepanjang tahun.