PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencetak rekor dalam penyaluran kredit dan trade finance yang mencapai Rp 179,7 triliun pada kuartal I 2024, tumbuh 18% secara tahunan (year-on-year). Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh seluruh segmen bisnis.
Dari sisi pendanaan, Danamon mencatatkan peningkatan total dana pihak ketiga sebesar 14% yoy menjadi Rp 143,2 triliun. Manajemen Danamon mengungkapkan, pertumbuhan pendanaan saat ini beralih ke deposito berjangka di tengah situasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Namun, granular funding dapat tumbuh sebesar 12% secara tahunan.
"Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia," ujar Daisuke Ejima, Direktur Utama Bank Danamon, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4).
Manajemen Danamon mengungkapkan beberapa indikator kunci menunjukkan kualitas aset kredit yang sehat. Rasio loan at risk (LAR) termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi membaik sebesar 70 basis poin menjadi 12%. Rasio non-performing loan (NPL) gross membaik 20 basis poin menjadi 2,2%. Adapun rasio cakupan NPL meningkat menjadi 261,8% dari 254,2% pada kuartal I 2023.
Secara konsolidasi, Danamon mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 831 miliar pada kuartal I 2024, naik 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan operasional Danamon tumbuh 8% YoY menjadi Rp 4,7 triliun. Sementara itu, Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) meningkat 14% YoY menjadi Rp 2,3 triliun. Hal ini menunjukkan efisiensi bank dalam mengelola operasi inti dan memperkuat modal untuk pertumbuhan investasi di masa depan.