PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), bank digital milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 9,16 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut menunjukkan kenaikan dua kali lipat, tepatnya 109,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,37 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Raya, pada 31 Maret 2024 perusahaan membukukan pendapatan bunga bersih Rp 134,86 miliar, naik 8,9% dibandingkan Maret 2023 sebesar Rp 123,82 miliar. Sementara itu, pendapatan operasional bank mencapai Rp 179,7 miliar, tumbuh 184,7% secara year-on-year (YoY).
Tingginya pertumbuhan pendapatan operasional bank disebabkan adanya penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan sebesar Rp 168,83 miliar. Pendapatan tersebut melejit empat kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 39,12 miliar.
Berdasarkan laporan publikasi bank, per 31 Maret 2024 penyaluran kredit perusahaan mencapai Rp 6,76 triliun. Angka tersebut turun tipis 1,6% dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp 6,87 triliun.
Meski secara total penyaluran kredit Bank Raya turun, Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan outstanding kredit kredit digital mencapai Rp 1,32 triliun, tumbuh 74,6% YoY. Pada kuartal I 2023, penyaluran kredit digital anak usaha BRI ini baru sebesar Rp 756 miliar.
Pengumpulan dana pihak ketiga Bank Raya hingga kuartal I tahun ini mencapai Rp 8,05 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8,75 triliun. Untuk simpanan digital, Bank Raya mencatat pertumbuhan 27,48% menjadi Rp 905,6 miliar.