PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan terbuka untuk mengkaji peluang masuknya investor baru ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang merupakan anak usaha perseroan

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, perusahaan rutin melaksanakan diskusi dengan para stakeholder. Pembahasan diskusi tersebut salah satunya mengenai investor strategis untuk Bank Syariah Indonesia.

"Kami rutin melaksanakan diskusi dengan para stakeholder. Seperti memastikan optimalisasi dari kinerja BSI dan salah satunya mengkaji kemungkinan investor strategis," kata Sigit dalam paparan kinerja virtual Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (30/4).

Namun Sigit tidak menyebut siapa calon investor strategis tersebut. Bank Mandiri hanya memastikan untuk selalu menjadi pemegang saham utama BSI. Sebagaimana diketahui, calon investor strategis nantinya akan menyerap saham, beberapa di antaranya merupakan hasil divestasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRIS) yang telah direncanakan sebelumnya.

Hingga saat ini, kepemilikan saham BBRI dan BBNI di BSI masih cukup banyak. Menurut catatan RTI, BNI masih mengantongi 10,72 juta saham BRIS setara dengan 23,24% kepemilikan. Sementara BRI mengantongi 7,09 juta saham BRIS, atau setara kepemilikan 15,38%. 

Bank Mandiri Selalu Konsultasi dengan BUMN

Sigit menekankan, bahwa Bank Mandiri selalu melakukan konsultasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait calon investor strategis tersebut. Hal ini bertujuan untuk pengembangan BSI dan penguatan peran Bank Mandiri nantinya.

Selain itu, dirinya juga mengatakan, jika suatu saat sudah ada kesepakatan resmi, perusahaan akan mengumumkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Seperti diketahui, Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham BRIS senilai US$ 1,1 miliar.

Nilai ini setara dengan Rp 17,98 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.350 per dolar Amerika Serikat.  Mengutip Reuters, potensi akuisisi 15% saham BSI dari BRI menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan Abu Dhabi Islamic Bank.

Namun pihak ADIB tidak berkomentar apapun terkait kabar ini. Sementara bank syariah terbesar di Indonesia itu hanya memberikan jawaban normatif. 

“Apa yang bisa kami sampaikan adalah bahwa informasi di atas berada dalam domain pemegang saham kami,” kata Sekretaris Perusahaan BSI Gunawan Hartoyo, mengutip Reuters, Rabu (17/4). 

Berdasakan sumber Reuters, rencana akusisi itu masih dalam tahap awal dan tidak ada jaminan kesepakatan akan tercapai. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, saat ini masih dalam tahap diskusi untuk mencari investor baru bagi BSI. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail