Emiten Grup Barito Pacific, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 28,83 juta atau Rp 467,18 miliar (kurs Rp 16.201 per USD) selama kuartal pertama 2024.
Keuntungan ini turun tipis 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy), yakni US$ 29,24 juta atau setara Rp 473,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan pada Selasa (30/4), turunnya laba bersih emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pengestu itu seiring dengan melemahnya pendapatan BREN. Per kuartal I 2024 ini, BREN membukukan pendapatan US$ 145,41 juta atau Rp 2,35 triliun. Nilai tersebut turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy) US$ 147,08 juta atau Rp 2,38 triliun.
Secara rinci, pendapatan emiten berkode saham BREN tersebut karena turunnya pendapatan dari pihak ketiga yakni secara total menjadi US$ 145,41 juta atau Rp 2,35 triliun dari sebelumnya US$ 147,08 juta.
Rinciannya, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan penjualan listrik US$ 66,47 juta, penjualan uap US$ 30,36 juta, biaya manajemen US$ 18 ribu. Tak hanya itu, pendapatan sewa operasi US$ 38,64 juta dan pendapatan sewa pembiayaan US$ 9,9 juta.
Dari sisi neraca, total aset BREN naik menjadi US$ 3,65 miliar dari US$ 3,508 miliar. Total liabilitas juga naik dari sebelumnya US$ 2,85 miliar menjadi US$ 2,96 miliar. Tak hanya itu, ekuitas juga melambung menjadi US$ 691,83 juta dari sebelumnya US$ 650,33 juta.
Meskipun kinerja keuangan kuartal I 2024 cenderung melemah, saham BREN pada perdagangan siang ini Kamis (2/5) pukul 11.03 WIB terpantau menguat 3,52% ke level Rp 9.550 per lembar saham. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1.277 triliun. Tak hanya itu, dalam tiga bulan terakhir BREN melesat 115% dan terbang 528,71% dalam enam bulan terakhir.