Laba SUNI Naik 68% di Q1 2024, Bagaimana Strateginya Tahun Ini?

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
7/5/2024, 18.06 WIB

Emiten produsen pipa industri minyak dan gas PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang Januari–Maret 2024. SUNI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 162,7 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut meningkat 15,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2023. 

Secara rinci, pendapatan usaha ditopang dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%. Kemudian, segmen penjualan meningkat sebesar 15,1% yoy seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 35,6% yoy dan 117,8 kali YoY. 

Selaras dengan peningkatan pendapatan, SUNI juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 33,4 miliar atau meningkat 68,6% yoy. Capaian laba bersih tersebut telah mencapai 30,5% target perseroan pada tahun ini.

Hingga kuartal I 2024, ekuitas perusahaan naik sebesar 5,7% menjadi Rp 621,5 miliar. Total liabilitas perseroan turun 12,5% menjadi Rp 175,5 miliar pada kuartal I 2024. Hal itu disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang perseroan sebesar Rp 10,7 miliar. 

Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, perseroan juga menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.

Direktur Utama Sunindo Pratama, Willy Johan Chandra, menyatakan peningkatan kinerja kuartal I 2024 merupakan hasil dari implementasi beberapa langkah strategis di 2024. Ia juga  optimistis untuk mencapai target perseroan pada tahun 2024 ini dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing.  

Tak hanya itu, pada tahun ini, perseroan masih akan fokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 RTM ini akan beroperasi pada 2025.

“Dan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing secara nasional,kata Willy dalam Konferensi Pers Kinerja Kuartal I 2024 di Jakarta, Selasa (7/6).

Direktur Operasional Sunindo Pratama, Bambang Prihandono mengatakan SUNI akan mendirikan workshop untuk produk wellhead dan xmas tree pada tahun ini. Hal ini bagian dari kerja sama joint venture dengan Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dan PT Petro Synergy Manufacturing (PSM). 

PSM akan menjadi aset strategis kedua bagi perusahaan ini dalam menghasilkan produk wellhead dan xmas tree yang memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) serta standar internasional dengan harga yang bersaing.

“Ditargetkan, PSM sudah mulai beroperasi dan berkontribusi bagi kinerja perseroan pada kuartal ke-4 tahun ini,” tambah Bambang.

CFO dan Corporate Secretary Sunindo Pratama, Freddy Soejandy juga mengatakan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 923,6 miliar dan laba bersih sebesar Rp 109,3 miliar pada tahun ini. Selain itu, perseroan juga menganggarkan belanja modal sebesar Rp 327,4 miliar. 

Freddy mengatakan anggaran tersebut untuk mengeksekusi rencana investasi di RTM dan PSM. “Hingga kuartal I 2024 penggunaan capex ini masih rendah karena pembangunan plant 2 RTM masih dalam proses penyelesaian tahap awal,” tambah Freddy.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila