PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 sebesar 66,2% menjadi US$ 61,6 juta atau setara Rp 989,4 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.061 per dolar Amerika Serikat. Pada periode yang sama tahun 2023, perusahaan mencatat laba periode berjalan US$ 182,71 juta (Rp 2,93 triliun).
Menelisik laporan keuangan perusahaan, penurunan laba seiring dengan turunnya penjualan batu bara per kuartal I 2024. Penjualan batu bara Indo Tambangraya kepada pihak ketiga merosot 29,76% menjadi US$ 454,4 juta (Rp 7,3 triliun) dibandingkan dengan kuartal I 2023 yakni US$ 646,97 juta (Rp 10,39 triliun).
Penurunan penjualan batu bara juga terlihat pada penjualan kepada pihak berelasi sebesar 9,85% menjadi US$ 33,92 juta. Padahal, sebelumnya perusahaan mampu menjual batu bara kepada pihak berelasi senilai US$ 37,63 juta.
Manajemen perusaahan ITMG menyatakan pendapatan lebih rendah karena terdampak penurunan harga jual rata-rata (ASP) batu bara sebesar 36%, dari US$ 151/ton di kuartal I 2023 menjadi US$ 97 per ton di kuartal I 2024 sejalan dengan tren penurunan harga batu bara global.
Selain itu, terdapat juga sederet beban yang mempengaruhi kinerja ITMG per kuartal I 2024. Beban pokok pendapatan Indo Tambangraya Megah mencapai US$ 369,87 juta (Rp 5,94 triliun). Namun demikian, beban pokok pendaatannya turun 11,65% dari kuartal I 2023 yaitu US$ 418,67 juta.
Manajemen mengatakan lonjakan beban pokok pendapatan sejalan dengan produksi yang tinggi sebesar 4,9 juta ton pada kuartal I 2024, meningkat 29% dibandingkan dengan 3,8 juta ton pada kuartal I 2023. Hal ini menyebabkan biaya penambangan naik.
"Biaya royalti menurun seiring dengan lebih rendahnya ASP batu bara," tulis manajemen ITMG dalam keterangan resminya, dikutip Senin (13/5).
Di sisi lain ada peningkatan 8,9% pada pos beban penjualan atau US$ 38,43 juta daibandingkan sebelumnya US$ 35,28 juta. Sementara itu, beban umum dan administrasi turun 28,9% menjadi US$ 7,69 juta dari US$ 10,7 juta. Namun, terdapat beban keuangan US$ 931 ribu, naik dari sebelumnya US$ 869 ribu.
Total aset ITMG pada akhir Maret 2024 meningkat sebesar 5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 2,28 miliar dibandingkan dengan US$ 2,18 miliar pada akhir tahun 2023. Total liabilitas meningkat dari $399 juta pada akhir tahun 2023 menjadi US$ 572 juta pada akhir Maret 2024. Sebab utang usaha meningkat 49% yoy menjadi US$ 164 juta dan utang dividen sebesar US$ 126 juta, yang telah dibayarkan kepada pemegang saham pada 25 April 2024.