Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) semakin ekspansif di bisnis kesehatan. Yang terbaru, Saratoga telah mengakuisisi kepemilikan saham mayoritas di Rumah Sakit (RS) Brawijaya.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menyatakan bahwa akuisisi RS Brawijaya merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio sahamnya. Seiring dengan hal itu, perusahaan juga ingin meningkatkan kontribusi atau nilai tambah dari sektor selain sumber daya alam atau komoditas.
"Pada kuartal I tahun 2024, Saratoga resmi mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Rumah Sakit Brawijaya," kata Devin Wirawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/5).
Akuisisi rumah sakit itu juga merupakan salah satu mandat dari pemegang saham, yang menginginkan tambahan satu hingga dua platform untuk diversifikasi sumber nilai dari net asset value (NAV) perusahaan. Menurutnya, sektor rumah sakit memiliki potensi paling besar.
Namun, Devin tidak mengungkapkan nilai maupun jumlah saham yang diakuisisi. Ia hanya menyebut langkah ini sejalan dengan fokus Saratoga untuk terus meningkatkan investasi di sektor kesehatan.
"Kita tidak akan mengumumkan nilai akuisisi dan jumlah saham yang kami beli tetapi yang kami umumkan adalah bahwa kami sudah mayoritas di RS Brawijaya," ujarnya. Kepemilikan saham mayoritas pada suatu perusahaan biasanya diwujudkan dengan porsi saham 51% atau lebih.
Rumah Sakit Brawijaya merupakan institusi kesehatan yang fokus pada kesehatan perempuan dan anak-anak. RS Brawijaya memiliki dua klinik di Bandung dan Kemang, Jakarta Selatan, serta lima rumah sakit yang tersebar di Jakarta, Depok, dan Tangerang.
Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong menyatakan perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai dari setiap portofolio. Selain memperkuat investasi di portofolio yang sudah matang, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Saratoga juga terus meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis seperti kesehatan, infrastruktur digital, dan energi terbarukan.
Dengan demikian, ia optimistis potensi investasi di Indonesia masih sangat menarik. Saratoga akan terus mengoptimalkan setiap peluang investasi dengan dukungan likuiditas yang solid dan pengalaman yang sudah teruji. “(Saratoga) akan berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Lany.