BRI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI). Kerja sama ini merupakan bentuk upaya untuk memperkenalkan sistem transaksi bursa berjangka melalui BRI.
BRI berperan sebagai Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM) sedangkan PT KBI menjadi penyedia layanan penjaminan penyelesaian transaksi kontrak berjangka, resi gudang, pasar fisik komoditas, serta layanan informasi komoditas secara terintegrasi.
Penandatanganan MoU berlangsung di Innovation Center Gedung BRI Jakarta, belum lama ini. Acara ini dihadiri Direktur Retail Funding dan Distribusi BRI Andrijanto dan Direktur Utama PT KBI Budi Susanto.
Andrijanto mengatakan, kerja sama yang terjalin menandai langkah BRI menuju inovasi dalam melakukan transaksi bursa berjangka yang mudah, nyaman, dan inovatif kepada nasabah. Peran BRI sebagai BPDM berfungsi, salah satunya sebagai tempat penyimpanan dana margin.
Dengan kata lain, dana margin yang simpan digunakan sebagai jaminan atau margin untuk melakukan transaksi. Keberadaan BRI sebagai BPDM juga mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait pengelolaan dana margin, termasuk persyaratan modal minimum dan perlindungan investor.
“Kerja sama BRI dan PT KBI ini merupakan perwujudan kehadiran BRI untuk mempermudah segala transaksi khususnya transaksi bursa berjangka,” tutur Andrijanto melalui keterangan tertulis, Senin (27/5).
BRI semakin menjadi pilar penting di sektor perbankan. Perseroan berdedikasi meningkatkan inklusi keuangan dan menyediakan solusi perbankan inovatif kepada para nasabah.
Kehadiran BRI sebagai BPDM diharapkan dapat semakin menciptakan peluang alternatif dana pihak ketiga bagi Perseroan. Sejalan dengan itu juga memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka yang lebih terpercaya, transparan dan berdaya saing.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menjawab tantangan dengan memberikan solusi yang tepat, memberikan inpirasi positif dan terus memberi makna untuk Indonesia,” ujar Andrijanto.
Budi Susanto selaku Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia menyatakan, melalui kerja sama dengan BRI maka ekosistem perdagangan komoditi berjangka menjadi lengkap. Dengan demikian, hadir lebih banyak opsi layanan transaksi bagi masyarakat.
Sepanjang 2023, PT KBI melakukan kontrak berjangka dan derivatif lain sebanyak 7.830.098 lot di luar transaksi kontrak single stock yang sebesar 218.853 lot. Volume Transaksi harian termasuk di dalamnya CFD atau tercatat sebesar 30.115,8 lot. Dan untuk volume rata-rata harian di luar CFD atau Single Stock sebesar 29.293,2 lot.
Budi mengimbuhkan, kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam memperkuat ekosistem perdagangan komoditi berjangka di Indonesia. Pihaknya yakin, dengan dukungan BRI sebagai Bank Penyimpan Dana Margin maka semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.
“Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa industri perdagangan komoditi berjangka di Indonesia semakin terpercaya dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global," ucap Budi.