BUMN Usul PMN 2025 Rp 44,2 Triliun, Hutama Karya dan Asabri Terbesar

Pertamina
Menteri BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN 2025 sebesar Rp 44,24 triliun kepada 16 BUMN.
7/6/2024, 16.09 WIB

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan Penyertaan Modal Negara atau PMN 2025 sebesar Rp 44,24 triliun. PMN yang diusulkan sebagian besar untuk melaksanakan penugasan pemerintah. 

Sejumlah perusahaan pelat merah diusulkan untuk mendapat kucuran PMN. Terbesar adalah Hutama Karya atau HK senilai 13,66 triliun. Terbanyak kedua yakni ASABRI dengan tujuan perbaikan permodalan senilai Rp 3,61 triliun. 

Menteri BUMN Erik Thohir menyampaikan pengajuan PMN tersebut disesuaikan dengan beberapa komposisi yakni berupa penugasan pemerintah 69% atau Rp 30,4 triliun. Sedangkan, PMN yang bertujuan untuk pengembangan usaha BUMN mencapai 27% atau Rp 11,8 triliun, dan restrukturisasi 4% atau Rp 2 triliun.

"Tapi angka yang kami usulkan dari Kemenkeu sendiri melihat tidak bisa memberikan secara maksimal," kata Erick dalam rapat kerja komisi VI dengan Kementerian BUMN di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (7/6).

Berikut daftar PMN yang diusulkan pada APBN 2025:

1. Hutama Karya dengan tujuan melanjutkan pembangunan JTTS Fase 2 dan 3 senilai Rp 13,66 triliun
2. ASABRI dengan tujuan perbaikan permodalan senilai Rp 3,61 triliun
3. Perusahaan Listrik Negara untuk program listrik desa senilai Rp 3 triliun
4. Bahana PUI sebagai penguatan permodalan KUR dengan nilai Rp 3 triliun
5. PELNI untuk pengadaan kapal baru dengan nilai Rp 2,5 triliun
6. Biofarma suntuk fasilitas capital expenditure atau belanja modal seniai Rp 2,21 triliun
7. Adhi Karya untuk pembangunan Tol Jogja—Bawen dan Solo—Jogja senilai Rp 2,09 triliun
8. Wijaya Karya untuk perbaikan struktur permodalan Rp 2 triliun
9. Len Industru untuk modernisasi dan peningkatan kapasitas produksi Rp 2 triliun
10. Danareksa dengan tujuan pengembangan usaha dengan kebutuhan Rp 2 triliun
11. Kereta Api Indonesia untuk pengadaan trainset baru sebesar Rp 1,8 triliun
12. ID Food untuk modal kerja dan investasi program CPP senilai Rp 1,62 triliun
13. PT PP dengan tujuan penyelesaian protek Jogja—Bawen dan KIT Subang senilai Rp 1,56 triliun
14. Perum Damri untuk penyediaan bus listrik Rp 1 triliun
15. Perumnas untuk penyelesaian persediaan perumahan Rp 1 triliun
16. INKA dengan tujuan pembuatan Kereta KRL sebesar Rp 976 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail