PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan klarifikasi atas rumor pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan menimpa karyawan PT Tokopedia. Perusahaan teknologi itu juga membantah informasi mengenai rencana penghentian hampir 80% layanan Tokopedia.
Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan perusahaan bukan pemegang saham pengendali minoritas. Terkait kabar PHK massal tersebut, GOTO mengatakan bahwa Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dari organisasi mereka.
"Segala keputusan yang diambil oleh Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen perusahaan tersebut," kata Koesoemohadiani dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/6).
Dia mengatakan, GOTO meyakini manajemen Tokopedia dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya. GOTO menilai keputusan Tokopedia terebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan.
"Sepanjang pengetahuan terbaik GOTO, tidak ada rencana penghentian hampir 80% layanan Tokopedia," tuturnya.
Induk TikTok, yakni ByteDance, dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 450 pekerja di Shop Tokopedia mulai bulan ini. Jumlahnya sekitar 9% dari total pegawai. “Pengurangan karyawan akan dimulai segera bulan ini,” kata beberapa sumber dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/6).
Sumber Bloomberg menyebut, jumlah karyawan yang akan di-PHK oleh ByteDance masih dibahas dan dapat berubah. Kabar PHK Shop Tokopedia tersebut sudah berhembus dalam beberapa pekan terakhir.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Tokopedia dan TikTok sejak Senin (10/6), namun belum ada tanggapan. Menurut laporan Bloomberg, keputusan PHK pegawai Shop Tokopedia terutama akan berdampak pada tim periklanan dan operasional. ByteDance ingin menghilangkan duplikasi pada beberapa layanan setelah merger TikTok Shop dan Tokopedia.