PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyampaikan penyaluran pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing perusahaan sudah mencapai Rp 264 triliun dari total kredit Rp 1.113,9 triliun pada kuartal I 2024.
Pembiayaan ini terdiri atas green financing sebesar Rp 130 triliun dan social financing sebesar Rp 134 triliun hingga Maret 2024. Khusus social financing disalurkan kepada pelaku UMKM.
Senior Vice President ESG Group Head Bank Mandiri Citra Amelya Pane menyebut pembiayaan hijau telah berkontribusi hampir 25% dari total kredit dan telah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dia memandang peluang pembiayaan hijau di Indonesia, termasuk ekonomi sirkular yang masih terbuka lebar. Sehingga, Bank Mandiri mendukung penuh upaya pemerintah dalam mendorong pembiayaan hijau dan berharap porsi pembiayaan ini terus bertumbuh.
Hal ini disampaikan Citra dalam Green Investments: Powering the Circular Economy in Indonesia yang diselenggarakan oleh Green Investments: Powering the Circular Economy in Indonesia di Jakarta, Kamis (4/7).
Dalam mendukung pencapaian net zero emission, Bank Mandiri juga menerapkan Sustainability Framework yang terdiri dari tiga pilar antara lain Sustainable Finance, Sustainable Operations, dan Sustainability Beyond Banking.
Sehingga, bank pelat merah ini tidak hanya fokus pada aspek pembiayaan berkelanjutan sebagai bagian bisnis, tapi secara menyeluruh di dalam Mandiri Group baik dalam kegiatan sosial maupun dampak sosial melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR).
“Di Bank Mandiri prinsipnya adalah bagaimana caranya harus embed ke dalam way of work. Daily work-nya harus berubah, dan daily business-nya harus juga berubah,” kata Citra.
Kuasai 30% Pasar Green Financing
Untuk itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendorong pembiayaan hijau atau ramah lingkungan (green financing). Dengan kontribusi green financing mencapai 30% pada Maret 2024.
"Untuk Bank Mandiri sendiri, kita sudah ada komitmen. Saat ini, green financing di pasar Indonesia itu, sebesar 30% dibiayai Bank Mandiri per Maret 2024," kata Citra.
Di samping itu, Bank Mandiri telah mengikuti arahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam mendukung ekonomi sirkular, dengan kontribusi sekitar 15%.
Bank Mandiri pun berkomitmen untuk terus meningkatkan persentase yang berkontribusi dalam ekonomi sirkular. Karena perusahaan melihat peluang besar di Indonesia dan keinginan untuk mendukung negara.
Dalam hal energi terbarukan, Indonesia harus banyak belajar dari negara-negara di Eropa dan Inggris. Misalnya untuk pengembangan panel surya, panas bumi, dan kendaraan listrik, transisi energi di Indonesia.
“Kita ingin future yang lebih baik, kita harus komitmen, ini penting dan harus dilakukan bisa sama-sama,” ucapnya.