Bank Aladin Syariah Raup Pendapatan Rp 256,6 Miliar, Kerugian Turun

Dok. Bank Aladin Syariah
Bank syariah digital, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), membukukan total pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib sebesar Rp 256,60 miliar pada semester I 2024.
31/7/2024, 13.41 WIB

Bank syariah digital, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), membukukan total pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib sebesar Rp 256,60 miliar pada semester I 2024. Perolehan tersebut naik 82,1% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya Rp 140,91 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan BANK, secara rinci pendapatan dari jual beli, bagi hasil dan ujrah melonjak 123,7% menjadi Rp 173,36 miliar di semester I 2024 dari sebelumnya Rp 77,51 miliar. Pendapatan usaha utama lainnya juga naik 31,3% menjadi Rp 83,24 miliar. 

Bank Aladin Syariah juga mencatatkan hak bagi hasil milik bank naik 22,8% menjadi Rp 121,09 miliar. Selain itu, total pendapatan usaha lainnya melonjak 443% menjadi Rp 61,45 miliar per Juni 2024 dari Rp 11,31 miliar pada periode yang sama di tahun 2023.

Adapun rugi tahun berjalan Bank Aladin Syariah menyusut hingga 40,2% menjadi Rp 57,57 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu  Rp 96,25 miliar.

Hingga semester I 2024, total dana pihak ketiga (DPK) BANK mencapai Rp 4,7 triliun, naik 44% dibandingkan Desember 2023. Dari sisi pembiayaan, Bank Aladin Syariah mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 4 triliun pada semester I 2024, naik 29% dibandingkan dengan Desember 2023. 

Firdila Sari, Direktur Bank Aladin Syariah,  menyatakan Bank Aladin Syariah terus berfokus demi memenuhi kebutuhan nasabah melalui berbagai produk perbankan. Layanan tarik setor tunai (Tarsetun) dan QRIS terus diperluas dan kini tersedia di lebih dari 20.000 gerai Alfamart, Alfamidi, serta jaringan Lawson dan DAN+DAN di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Bank Aladin Syariah juga berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk memperluas layanan perbankan, termasuk melalui layanan Banking as a Service (BaaS) yang menghubungkan sistem Bank Aladin Syariah dengan mitra melalui Application Programming Interface (API). Saat ini, kerja sama BaaS telah dilakukan dengan Alfagift, sehingga memungkinkan pelanggan Alfamart melakukan pembayaran belanja.

“Serta transaksi perbankan dengan mudah dengan terkoneksi langsung dengan app Bank Aladin Syariah,” kata Firdila dalam keterangan resmi, Selasa (30/7).

Lebih lanjut, Firdilla mengatakan Bank Aladin Syariah terus mengedepankan prinsip syariah, prinsip kehati-hatian (prudent), dan tata kelola yang Baik. Kualitas pembiayaan bank yang baik tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) yang terjaga di level 0%. Dengan demikian, Bank Aladin Syariah berkomitmen untuk mendorong ekspansi bisnis dengan inovasi-inovasi baru yang dekat dengan keseharian masyarakat.

“Kami terus memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia,” tambahnya.

Apabila melihat dari sisi neraca, total aset Bank Aladin Syariah naik 17,6% mencapai Rp 8,34 triliun pada semester I 2024 dibandingkan pada Desember 2023 Rp 7,09 triliun. Kemudian ekuitas perusahaan juga naik tipis 0,6% menjadi Rp 3,10 triliun per Juni 2024.  Sementara itu,  liabilitas Bank Aladin Syariah turun 25% menjadi Rp 564,75 miliar pada semester I 2024.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila