Sejumlah bank pemerintah maupun swasta turut berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Namun, Citi Indonesia belum melihat potensi yang menarik perusahaan untuk berinvestasi IKN.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan Citi Indonesia memperhatikan adanya minat untuk berinvestasi, namun sejauh ini belum melihat ada potensi permintaan kredit yang signifikan untuk mendukung proyek-proyek tertentu di IKN.
“Ya, kami belum melihat (potensi untuk berinvestasi di IKN). Mungkin bank-bank lain yang sudah melihat,” kata Batara kepada media di Park Hyatt Jakarta, Kamis (15/8).
Meski demikian, Batara mengatakan Citi tetap terbuka terhadap peluang investasi di IKN. Saat ini Citi memiliki sekitar 500-600 klien perusahaan multinasional, baik di perbankan korporasi maupun komersial. Dengan demikian, Batara mengatakan Citi siap mendukung jika perusahaan-perusahaan tersebut ingin berinvestasi di Indonesia, termasuk di IKN.
“Kalau mereka (perbankan lain) ingin melakukan investasi di Indonesia termasuk di IKN, ya we would like to support them,” katanya
Bank BUMN hingga BCA Investasi di IKN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan sejumlah gedung bank badan usaha milik negara (BUMN) di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Februari 2024. Ketiga bank pelat merah itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Jokowi juga meresmikan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di IKN pada 12 Agustus 2024. "BCA adalah sebuah jaminan, tidak mungkin BCA berani investasi di sini kalau tidak ada jaminan keuntungan yang akan diperoleh oleh Bank BCA," kata Jokowi dalam sambutannya.
BCA menginvestasikan Rp 75 miliar untuk pembangunan gedung di IKN tersebut. Jokowi juga menyebut bahwa Otorita IKN telah menerima surat pernyataan minat (letter of intent) dari 472 calon investor.
"Tapi OIKN tetap menyeleksi, setelah diseleksi ketemu angka 220 investor yang memang serius dan ingin masuk ke IKN," ujarnya.