Sinarmas Sekuritas menyebut perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi mengalami lonjakan utang akibat proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari empat BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan jumlah utang terbesar.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mencatat bahwa pemenang tender konstruksi untuk proyek di ibu kota baru itu di antaranya PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP Tbk (PTPP).
Ike menyebut Waskita Karya memiliki masalah utama, yakni tingginya utang bahkan rasio utang terhadap aset sangat besar. Secara umum, emiten BUMN karya masih menghadapi masalah serius terkait utang.
“Masalahnya utang. Ditagih enggak bisa bayar,” kata Ike dalam Monthly Market Outlook Webinar bertajuk “Menilik Peluang IKN dan Sektor Konstruksi” secara virtual, Kamis (22/8).
Sinarmas Sekuritas membeberkan posisi utang dan rasio utang terhadap aset (DAR) BUMN konstruksi di triwulan kedua 2024 di dalam tabel di bawah ini:
No. | Perusahaan | Utang | Proporsi Utang Terhadap Aset |
1 | PT Waskita Karya Tbk (WSKT) | Rp 81,33 Triliun | 89% |
2 | PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) | Rp 56,24 Triliun*triwulan I 2024 | 87%*triwulan I 2024 |
3 | PT PP Tbk (PTPP) | Rp 42,52 Triliun | 73% |
4 | PT Adhi Karya Tbk (ADHI) | Rp 26,94 Triliun | 74% |
*Sumber Sinarmas Sekuritas, diolah oleh penulis Katadata.co.id
Di samping itu, Sinarmas Sekuritas juga membeberkan kontrak baru emiten karya di Semester I 2024 dengan rincian sebagai berikut:
No. | Perusahaan | Nilai Kontrak | Sumber Kontrak | Jenis Proyek |
1 | PT Hutama Karya | Rp 12,4 Triliun |
|
|
2 | WIKA | Rp 10,24 Triliun |
|
|
3 | ADHI | Rp 10,2 Triliun |
|
|
4 | PTPP | Rp 9,65 Triliun |
|
|
5 | WSKT | Rp 2,9 Triliun |
|
*Sumber Sinarmas Sekuritas, diolah oleh penulis Katadata.co.id