Grup Alibaba dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) belum lama ini mengumumkan kemitraan strategis dengan kolaborasi pemanfaatan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem GOTO. Kolaborasi ini sekaligus menekankan komitmen Grup Alibaba sebagai investor strategis GOTO dalam jangka panjang.

Namun, kedua raksasa teknologi ini sebenarnya memiliki hubungan yang sudah berlangsung lama. Alibaba yang didirikan oleh Jack Ma  merupakan salah satu pemegang saham GOTO melalui entitasnya, yaitu Taobao China Holding Limited. Sebelum mengumumkan kolaborasi ini, pernah beredar kabar bahwa Alibaba akan melepas kepemilikan sahamnya di GOTO.

Isu ini muncul ketika masa penguncian atau lock-up saham seri A emiten teknologi itu akan berakhir pada 30 November 2022 atau delapan bulan setelah tanggal efektif initial public offering (IPO) perseroan pada 30 Maret 2022.

Saat periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham seri A GOTO bisa mengurangi kepemilikannya. Namun, kabar tersebut terbantahkan karena Grup Alibaba tetap memegang komitmennya sebagai pemegang saham strategis GOTO saat periode lock-up saham GOTO berakhir. 

Sebagai catatan, jumlah saham seri A GOTO mencapai 1,1 triliun saham. Pemegang saham seri A memiliki hak suara multipel. Dari rincian pemiliknya, Garibaldi Thohir menggenggam saham seri A GOTO sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09%. Goto Peopleverse Fund memiliki 106,9 miliar saham seri A atau 9,03% sedangkan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd., mengantongi 103,1 miliar saham seri A, setara dengan kepemilikan saham 8,71%. 

Alibaba Pernah Jual 16,2 Miliar Saham GOTO 

Seiring berjalannya waktu, pasar digemparkan dengan aksi penjualan 16,2 miliar saham GOTO oleh Grup Alibaba. Pasca transaksi tersebut, kepemilikan saham Alibaba Group di GOTO terkikis menjadi 88,5 miliar saham sampai berita ini ditulis. Sebelumnya, kepemilikan saham Alibaba di GOTO mencapai 104,73 miliar saham.

Melansir data KSEI atau Kustodian Sentral Efek Indonesia, Taobao China Holding Limited melego 16,2 miliar saham GOTO pada 7 Februari 2024. Direktur Utama GOTO Patrick Walujo saat itu mengatakan perusahaan tidak memiliki kendali mengenai strategi manajemen portofolio pemegang saham perusahaan.

"Kami tidak memiliki informasi apa pun tentang strategi manajemen portofolio pemegang saham kami. Oleh karena itu, kami tidak dapat memberikan jawaban," kata Patrick pada saat itu. Patrick menjelaskan bahwa perusahaan teknologi itu memilih untuk fokus pada hal-hal yang dapat kami kendalikan dan menjalankan bisnis dengan melaksanakan rencana GOTO ke depannya.

Aksi Alibaba yang menjual saham GOTO menambah panjang daftar investor yang melepas saham emiten teknologi itu. Sebelumnya, perusahaan investasi raksasa global Softbank lewat anak usahanya SVF GT Subco mengurangi 250 juta sahamnya di GOTO. 

GOTO dan Alibaba Berkolaborasi Perkuat Layanan Digital 

Babak baru hubungan GOTO dan Alibaba muncul saat kedua perusahaan mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat layanan serta inovasi digital GoTo dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi komputasi awan (cloud) terdepan dari Alibaba.

Patrick menyebut kemitraan ini menjadi titik pencapaian penting dalam upaya GOTO menghadirkan ekonomi digital Indonesia yang tangguh dan inklusif. "Langkah ini juga memperkuat komitmen GOTO untuk menghadirkan kemitraan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," ujarnya.

Selina Yuan, Vice President Alibaba Group dan President International Business Cloud Intelligence Alibaba, mengatakan sebagai penyedia layanan cloud terkemuka di Indonesia selama lebih dari tujuh tahun, perusahaan sangat antusias bekerja sama dengan GoTo dalam transformasi digitalnya mendorong inovasi di Indonesia.

Kemitraan strategis ini menggabungkan kemampuan cloud computing dan kecerdasan buatan kelas dunia dari Alibaba Cloud dengan ekosistem luas GOTO. "Kami berharap dapat memberdayakan berbagai bisnis di Indonesia dan mendorong inovasi untuk memacu pertumbuhan jangka panjang," tuturnya.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menilai kerja sama strategis GOTO dengan raksasa teknologi Cina Grup Alibaba, yang  sekaligus menyatakan komitmen untuk menjadi investor jangka panjang GOTO, menjadi katalis positif bagi emiten. 

"Dengan adanya kerja sama tersebut, kami melihat dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap GOTO dan berpotensi mendorong harga sahamnya," kata Vicky kepada Katadata.co.id, Senin (23/9).

GOTO Gaet William Xiong, Jebolan Perusahaan Jack Ma

Seiring dengan kerja sama strategis tersebut, GOTO menggaet William Xiong sebagai Chief Technology Officer atau CTO Group GOTO. Sebelumnya, William merupakan Vice President Alibaba Cloud Intelligence. Ia pernah menjabat beberapa kedudukan strategis di sejumlah perusahaan Grup Alibaba, salah satunya Ant Group.

Patrick mengatakan penunjukan William menjadi bagian dari langkah penting GOTO seiring fokus perusahaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui inovasi produk dengan pemanfaatan ekosistemnya di Indonesia.

Dalam peran baru ini, William akan memimpin strategi teknologi Grup GOTO. Ia akan membangun tim pengembangan kelas dunia dan memanfaatkan teknologi terbaru, termasuk AI, untuk meningkatkan efisiensi serta mendorong kepuasan pelanggan. Pengalaman William di bidang fintech khususnya sistem pembayaran juga bakal memperkuat bisnis Gopay ke depan. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail