PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp 4,3 triliun pada Agustus 2024. Angka tersebut turun 5,4% secara bulanan (MoM) namun tumbuh 6,4% secara tahunan (YoY). Dengan capaian tersebut, laba bersih Bank Mandiri selama delapan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 33,6 triliun rupiah, naik 6,5% YoY.
Tim analis Stockbit Sekuritas menilai kinerja BMRI didorong oleh peningkatan kredit sebesar 22,6% YoY, diikuti oleh penurunan net interest margin (NIM) secara bulanan yang diimbangi dengan penurunan beban operasional (opex).
“Biaya kredit atau yang biasa disebut cost of credit (CoC) bulanan mencapai level terendah selama 2024,” tulis tim analis Stockbit Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/9).
Stockbit menilai performa BMRI pada Agustus 2024 positif, terutama keberhasilan bank dalam mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dibandingkan dengan empat bank terbesar lainnya. Selain itu, perseroan berhasil menjaga biaya kredit.
Hal ini menunjukkan kualitas aset Bank Mandiri tetap terjaga di tengah pertumbuhan kredit yang tinggi. Namun, pertumbuhan kredit yang signifikan juga memperketat likuiditas perusahaan.
“Dengan loan–to–deposit ratio BMRI pada Agustus 2024 menempati posisi kedua tertinggi di antara Big 4 Banks lainnya,” kata Stockbit.
Tak hanya itu, tim Analis Stockbit Sekuritas juga menilai investor perlu mencermati penurunan NIM BMRI secara bulanan, yang realisasinya sejak awal tahun masih berada di bawah target yang ditetapkan oleh manajemen. Menurut pandangannya, BMRI melakukan trade-off dengan menjaga agar NIM tidak terlalu tinggi demi memacu pertumbuhan kredit sembari tetap mempertahankan kualitas aset yang baik. Selain itu, dimulainya siklus pemangkasan suku bunga diperkirakan menjadi sentimen positif yang dapat mendukung perbaikan NIM Bank Mandiri ke depannya.
Pertumbuhan Kredit Melambat
Analis Stockbit Sekuritas juga mencatat pertumbuhan kredit BMRI melambat menjadi 22,6% YoY pada periode Januari–Agustus 2024 (dibandingkan dengan 23,4% YoY pada Januari–Juli 2024). Akan tetapi, pertumbuhan kredit tersebut tetap melampaui target proyeksi kinerja 2024 (konsolidasi) manajemen yang berada di kisaran 16–18%.
Kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan kredit bulanan sebesar 0,5% MoM. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) bank meningkat 14,5% YoY, dengan pertumbuhan CASA sebesar -2,2% MoM dan 13,8% YoY, serta peningkatan deposito sebesar 11,9% MoM dan 16,9% YoY. Akibatnya, rasio kredit terhadap simpanan atau Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BMRI naik ke 93,8%, sementara rasio CASA menurun menjadi 78% (dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 80,3%).
Adapun NIM BMRI pada Agustus 2024 turun ke 4,64%, berkurang 9 basis poin (bps) secara bulanan dan 57 bps secara tahunan. Stockbit Sekuritas menilai penurunan ini menyebabkan NIM sepanjang delapan bulan pertama 2024 berada di 4,65%, di bawah target proyeksi kinerja 2024 (konsolidasi) manajemen yang berada di kisaran 5–5,3%.
Penurunan NIM ini tercermin dari Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp 6,4 triliun, turun 1,3% secara bulanan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 2,7% YoY pada Agustus 2024. Secara keseluruhan, NII Bank Mandiri selama delapan bulan 2024 meningkat 3,9% YoY.