Anak Usaha CUAN Mulai Produksi Batu Bara Metalurgi

ANTARA FOTO/Andri Saputra.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), anak usaha milik Prajogo Pangestu, kini memperluas bisnisnya dengan memulai produksi batu bara metalurgi atau coking coal.
4/10/2024, 12.40 WIB

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), anak usaha milik Prajogo Pangestu, kini memperluas bisnisnya dengan memulai produksi batu bara metalurgi atau coking coal. Langkah ini diambil melalui dua anak usahanya, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dan PT Daya Bumindo Karunia (DBK), sebagai bagian dari strategi diversifikasi perusahaan. Sebelumnya, Petrindo hanya berfokus pada produksi batu bara termal atau steam coal  untuk kebutuhan produksi listrik.

Direktur Petrindo, Daniel Laurente, menyatakan bahwa MUTU telah memulai produksi coking coal sejak Agustus 2024, dengan pengiriman pertama sudah terealisasi pada bulan September. Sementara itu, DBK dijadwalkan memulai penambangan perdana pada tahun ini, dan produksi komersial diharapkan berjalan pada 2025. Diversifikasi ini menandakan upaya Petrindo untuk memperkuat posisinya di pasar dengan memperluas portofolio bisnisnya, sejalan dengan perkembangan kebutuhan pasar batu bara.

Sesuai dengan strategi perusahaan, Daniel menyebut Petrindo melalui anak usahanya, Multi Tambangjaya Utama, tengah mengembangkan area tambang yang ada untuk memproduksi batu bara metalurgi.

“Diversifikasi portofolio produk ini pun akan menambah keunggulan kompetitif Petrindo sebagai salah satu perusahaan induk di industri pengolahan batu bara,” kata Daniel dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (4/10).

Selain itu, Daniel menjelaskan bahwa batu bara metalurgi digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan kokas. Kokas merupakan salah satu material penting dalam industri peleburan besi dan baja. Tak hanya itu, batu bara metalurgi memiliki kandungan karbon yang tinggi dan karakteristik khusus untuk menghasilkan kokas.

Ia juga mengatakan proses pembuatan kokas dilakukan dengan memanaskan batu bara metalurgi di dalam oven tanpa udara pada suhu yang sangat tinggi. Hasil dari proses ini adalah kokas yang bersifat berpori, keras, dan hampir seluruhnya terdiri dari karbon.

“Di Indonesia sendiri belum banyak produsen batu bara metalurgi ini, sehingga akan menambah keunggulan Petrindo di sektor ini dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan kami,” tambah Daniel.

Sebelumnya, Petrindo telah menyelesaikan akuisisi PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) pada awal 2024. Akuisisi saham di MUTU menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang Petrindo. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional dengan mengintegrasikan kegiatan produksi, serta memperkuat portofolio bisnis mereka di sektor batu bara, baik untuk batu bara termal berkalori tinggi maupun batu bara metalurgi.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila