Waskita Karya (WSKT) Rampungkan Tol Jambi-Palembang Seksi 1

Katadata
PT Waskita Karya Tbk telah berhasil menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 di Jambi, memangkas waktu tempuh ke Palembang dari dua jam menjadi hanya 15-30 menit.
4/10/2024, 16.55 WIB

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengumumkan bahwa pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 di Provinsi Jambi telah rampung. Tol ini diharapkan mempercepat konektivitas antara Jambi dan Palembang, dengan waktu tempuh yang dipersingkat menjadi sekitar 15 hingga 20 menit.

Proyek senilai Rp 640 miliar ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikerjakan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Adhi Karya dan Jaya Konstruksi. Jalan tol ini memiliki total panjang 7,6 kilometer, dengan akses tol sepanjang 2,9 kilometer.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyatakan bahwa Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 menjadi tol pertama yang menghubungkan Jambi dengan Palembang, dan juga Lampung. Proyek ini akan memperpanjang jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dan menjadi awal dari tahap kedua pembangunan JTTS.

"Dengan adanya jalan tol ini, jarak tempuh sepanjang 65 kilometer (km) dari Bayung Lencir ke Jambi yang semula dua jam, kini bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 sampai 30 menit," kata Ermy dalam keterangan resmi, Jumat (4/10). 

Ia menyebut jika waktu tempuh yang lebih cepat tersebut diyakini akan meningkatkan ekonomi daerah kecamatan Bayung Lencir. Adapun, jalan tol Bayung Lencir-Tempino memiliki multiplier effect, seperti memudahkan aliran barang dan jasa. Sehingga mempercepat perputaran roda ekonomi di Jambi. Lalu mobilitas warga Bayung Lencir ke Jambi serta dari Jambi ke Bayung Lencir semakin tinggi.

“Transportasi Jambi-Palembang menjadi lebih singkat dari sebelumnya tujuh sampai delapan jam menjadi empat sampai lima jam saja,” jelasnya.

Selama proses pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1, lanjutnya, WSKT menerapkan inovasi berupa improvisasi metode penggunaan selected borrow material. Metode ini mampu memberikan nilai tambah lebih baik di dalam pekerjaan tersebut.

"Implementasi inovasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi biaya operasional dan pengadaan material dalam konteks pelaksanaan, serta dengan mutu sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan,” jelasnya.

Sebagai informasi, dalam 10 tahun terakhir, perseroan telah menyelesaikan pembangunan 118 gedung, 47 jalan tol, 20 jalan nasional, 16 jembatan, 12 bendungan, serta 24 infrastruktur lainnya. Lalu sebanyak 83 di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional atau PSN. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail