Indosat (ISAT) Gelar Stock Split 1:4, BEI Setop Transaksi di Pasar Tunai 2 Hari

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang pria melintas di depan gedung Indosat, Jakarta Pusat (20/2)
Penulis: Ira Guslina Sufa
13/10/2024, 13.45 WIB

PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menggelar aksi pemecahan nilai saham atau  stock split pada pekan depan. Aksi ini telah mendapat persetujuan dari  Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (25/9) lalu. 

Pada aksi stock split kali ini para pemegang saham Indosat bersepakat memecah nominal saham dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B. Setelah stock split, nominal saham Seri B ISAT akan berubah dari saat ini Rp 100 menjadi Rp 25 per saham. 

Merujuk pengumuman dari Bursa Efek Indonesia, manajemen ISAT telah mengirimkan surat pada BEI tertanggal 7 Oktober 2024 perihal rencana aksi stock split. Atas dasar surat itu, BEI mengumumkan awal perdagangan saham ISAT dengan nilai nominal baru hasil stock split di pasar reguler dan pasar negosiasi dilaksanakan mulai  14 Oktober 2024. 

“Sehingga saham ISAT dengan nilai nominal lama tidak dapat diperdagangkan lagi,” ujar Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Rendy Ridwansyah dalam keterangan resmi seperti dikutip Minggu (13/10). 

Lebih jauh Rendy mengatakan sehubungan dengan pelaksanaan stock split, BEI bakal meniadakan perdagangan saham ISAT di Pasar Tunai selama dua hari. Pemberhentian berlaku mulai 14 Oktober 2024 sampai dengan 15 Oktober 2024. 

“Awal perdagangan saham ISAT dengan nominal baru hasil stock split di pasar tunai dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober 2024,” ujar Rendy lagi. 

Sejak RUPSLB perusahaan menetapkan akan menggelar stock split saham Indosat telah turun dari Rp 11.300 pada 26 September menjadi Rp 10.400 pada 11 Oktober 2024. Pada perdagangan Jumat (11/10) Harga saham indosat naik 1,96% 

Rencana Bisnis Indosat

Presiden Direktur dan CEO Indosat Vikram Sinha mengatakan usai stock split jumlah saham seri B yang tercatat akan meningkat secara signifikan dari 8,06 miliar saham menjadi 32.25 miliar saham. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas pasar. 

Ia pun menyebut stock split menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan meningkatkan keterjangkauan dan likuiditas saham, Indosat mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjadi bagian dari visi Indosat.

"Tujuan kami lebih dari sekadar pertumbuhan finansial melainkan tentang memberdayakan individu dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh Indonesia,"tutur Vikram. 

Ia mengatakan Stock split ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan transformasi digital. Vikram menjanjikan perusahaan tetap berkomitmen memanfaatkan layanan telekomunikasi yang mutakhir untuk mendorong transformasi.

Adapun ISAT baru-baru ini mengalami peningkatan outlook dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+. ISAT juga menerima peringkat idAAA atau stabil dari Pefindo. Di awal tahun 2024, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu saham paling likuid di BEI.