BREN Gelontorkan Belanja Modal Rp 2,57 Triliun hingga 2024

BREN
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) US$ 165 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun sampai akhir 2024.
24/10/2024, 16.36 WIB

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) US$ 165 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun sampai akhir 2024. 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BREN Merly mengatakan belanja modal BREN digunakan untuk maintenance atau pemeliharaan aset operasional operasional perusahaan. Selain itu, perusahaan juga akan mengalokasikan belanja modal untuk ekspansi pengembangan kapasitas pembangkit listrik.

"Sampai dengan September 2024 ini, kami sudah melakukan pembiayaan untuk capex ini adalah sebesar US$ 52,4 juta," kata Merly dalam paparan publik online, Kamis (24/10).

Capex yang telah diserap hingga September 2024 digunakan untuk kegiatan operasional BREN di aset eksisting sebesar US$ 33 juta dan pengembangan sebesar US$ 19 juta.

"Karena proyek ekspansi sudah akan mulai, kami memperkirakan total capex yang dibutuhkan sampai dengan akhir tahun akan berjumlah lebih kurang US$ 165 juta," tuturnya.

Jika melihat dari laporan kinerja BREN terakhir, emiten yang terafiliasi dengan orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu ini, membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 57,95 juta atau Rp 942,04 miliar pada semester I 2024.

Laba tersebut naik tipis 0,5% dibandingkan dengan US$ 57,64 juta atau Rp 936,86 miliar pada 2023. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan BREN justru turun menjadi US$ 290,07 juta atau Rp 4,71 triliun pada semester I 2024. Pendapatan perusahaan turun 2,3% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya US$ 296,98 juta atau senilai Rp 4,82 triliun pada 2023.

Secara rinci, dari segmen pihak ketiga pendapatan dari kontrak dengan pelanggan penjualan listrik berkontribusi sebesar US$ 132,54 juta, penjualan asap US$ 59,99 juta, dan biaya manajemen US$ 18 ribu per Juni 2024. Kemudian, pendapatan dari sewa operasi berkontribusi sebanyak US$ 77,69 juta dan pendapatan sewa pembiayaan berkontribusi US$ 19,81 juta.

Sementara itu, beban depresiasi dan amortisasi meningkat menjadi US$ 36,94 juta pada semester I 2024. Beban kompensasi dan tunjangan karyawan juga naik menjadi US$21,86 juta sedangkan beban keuangan meningkat menjadi US$ 67,9 juta pada semester I 2024.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail