Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka suara usai Kementerian BUMN merombak susunan pimpinan PT Pertamina (Persero) pada Senin (4/11) pagi. Ia berharap, di bawah kepemimpinan Simon Aloysius Mantiri, Pertamina dapat menciptakan lebih banyak terobosan baru di masa mendatang.
“Ibu Nicke saya rasa sudah bekerja maksimal dan beliau sudah menjabat sampai enam tahun, jarang Direktur Utama Pertamina selama itu, jadi saya apresiasi kinerjanya,” kata Erick saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Erick mengatakan, penunjukan Simon Aloysius sebagai pemimpin baru Pertamina diharapkan mampu mendorong terobosan-terobosan baru di perusahaan. Ia juga menyampaikan beberapa poin penting untuk memperkuat kinerja Pertamina ke depannya.
“Tentu sekarang ada pak Simon yang saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan yang lebih luas lagi, lebih efektif lagi,” ucapnya.
Selain itu, Erick juga menjelaskan terkait pertimbangan Mochamad Iriawan menjadi Komisaris Utama adalah untuk mengawasi potensi penyalahgunaan wewenang.
“Jadi di Pertamina itu ada Pak Mochamad Iriawan,” pungkasnya.
Sebelumnya Kementerian BUMN menetapkan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina. Lalu, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, dan Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen.
Penetapan tersebut tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” kata Fadjar dalam siaran pers pagi ini.
Fadjar menyampaikan Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan merupakan purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia yang terakhir menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS). Wakil Komisaris Utama Pertamina Dony Oskaria saat ini juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Lalu, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen Pertamina sebelumnya menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Perminyakan Universitas Trisakti. Simon Aloysius Mantiri sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sebelum akhirnya diangkat menjadi direktur utama, menggantikan Nicke Widyawati.
Di saat yang sama, Pertamina turut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Nicke Widyawati dan Ahmad Fikri Assegaf yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Utama dan Komisaris Independen Pertamina.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Nicke dan Bapak Fikri yang telah mengantarkan Pertamina untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Fadjar.
Melalui RUPS tersebut, saat ini susunan Direksi Pertamina sebagai berikut.
- Jajaran Komisaris Pertamina
- Komisaris Utama : Mochamad Iriawan
- Wakil Komisaris Utama : Dony Oskaria
- Komisaris Independen : Raden Adjeng Sondaryani
- Komisaris : Heru Pambudi Komisaris : Bambang Suswantono
- Komisaris Independen : Condro Kirono
- Komisaris Independen : Alexander Lay
- Komisaris Independen : Iggi H. Achsien
Jajaran Direksi Pertamina
- Direktur Utama: Simon Aloysius
- Mantiri Wakil Direktur Utama: Wiko Migantoro
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra Direktur Logistik dan Infrastruktur: Alfian Nasution
- Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
- Direktur Penunjang Bisnis: Erry Widiastono
- Direktur Sumber Daya Manusia: M Erry Sugiharto