Hebang Biotechnology Mulai Pembangunan Pabrik Bahan Kimia di JIIPE

Dok. AKR Corporindo
PT Hebang Biotechnology Indonesia memulai pembangunan pabrik bahan kimia senilai US$800 juta (Rp 12,5 triliun) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Penulis: Hari Widowati
10/11/2024, 12.46 WIB

PT Hebang Biotechnology Indonesia memulai pembangunan pabrik bahan kimia senilai US$800 juta (Rp 12,5 triliun) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 300 ribu ton glifosat per tahun.

Hebang Biotechnology Indonesia merupakan bagian dari Hebang Group, Cina. Perusahaan tersebut menggelar acara peletakan batu pertama di KEK JIIPE pada Minggu (10/11). Hebang merupakan produsen utama soda ash, ammonium chloride, dan produk lainnya bermaksud untuk memproduksi beberapa bahan kimia di pabrik baru di Indonesia.

"Hebang bergerak dalam produksi dan penjualan produk kimia untuk industri pertanian. Perusahaan ini juga mengkhususkan diri dalam pembuatan kaca khusus dan serat karbon untuk pasar domestik dan ekspor," kata Suresh Vembu, Direktur dan Corporate Secretary PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), yang merupakan pengelola KEK JIIPE.

JIIPE, yang terletak di Kota Gresik, Jawa Timur, dikembangkan dan dikelola oleh Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), anak perusahaan AKR.

Sebelumnya, AKRA mengungkapkan pabrik Hebang Biotechnology akan dibangun di lahan seluas 67 hektare di dalam JIIPE. Menurut Suresh, kesepakatan untuk proyek ini diresmikan pada 28 Agustus lalu. Selain itu, manajemen Sichuan Hebang telah menandatangani letter of intent dengan AKR untuk membentuk entitas usaha patungan di dalam JIIPE, seperti yang ditunjukkan dalam keterbukaan informasi yang disampaikan AKRA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Sesuai kesepakatan, Hebang atau anak perusahaannya akan memiliki 90% saham, sedangkan AKR atau perusahaan afiliasinya akan memiliki 10% sisa saham perusahaan patungan yang bertanggung jawab atas investasi, pembangunan pabrik, dan operasional proyek di Indonesia,” tulis Suresh.

Kesepakatan pembelian lahan ditandatangani oleh CEO Sichuan Hebang Zeng Xiaoping dan CEO BKMS Bambang Soetiono. Adapun LoI perusahaan patungan ditandatangani oleh Zeng dan CEO AKR Haryanto Adikoesoemo.

Sichuan Hebang bertujuan untuk memproduksi soda ash, amonium klorida, dan produk lainnya di pabrik baru di Indonesia, yang diproyeksikan memiliki kapasitas 600.000 ton per tahun.