PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 273 juta setara Rp 4,3 triliun hingga kuartal tiga 2024 dengan asumsi kurs Rp 15.781 per dolar Amerika Serikat. Laba ITMG merosot 32,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 404,8 juta akibat sejumlah beban yang meempengaruhi kinerja perusahaan.
Melansir laporan kinerjanya, perusahaan LQ45 ini mencatatkan beban pokok pendapatan US$ 1,1 miliar atau Rp 18,58 triliun. Walau demikian, beban pokok pendapatan Indo Tambangraya Megah mengalami penurunan 3,1% dari sebelumnya US$ 1,2 miliar. Beban umum dan administrasi ITMG tercatat US$ 22,3 juta serta beban keuangan perseroan senilai US$ 2,74 juta hingga September 2024.
Padahal pendapatan bersih Indo Tambangraya Megah US$ 1,65 miliar sampai September 2024. Tetapi pendapatan ITMG merosot 9,27% dibandingkan periode September 2023 yaitu sebesar US$ 1,82 miliar. Pendapatan ITMG paling besar diraih dari penjualan batubara kepada pihak ketiga US$ 1,57 miliar.
Pendapatan dari Batu Bara Turun
Raihan pendapatan dari penjualan batubara kepada pihak ketiga menurun 9,7% menjadi US$ 1,57 miliar atau Rp 26,1 triliun dari sebelum US$ 1,74 miliar. Lalu perolehan penjualan batubara dari kepada pihak berelasi terkontraksi 12,58% dari US$ 81,2 juta ke US$ 70,9 juta.
Indo Tambangraya Megah turut memperoleh pedapatan dari segmen jasa kepada pihak ketiga US$ 3,9 juta per September 2024 dan pendapatan lainnya sebesar US$ 9,5 juta.
Adapun nilai aset Indo Tambangraya Megah hingga 30 September 2024 yaitu US$ 2,34 miliar, naik 7,22% dari periode 31 Desember 2023 senilai US$ 2,18 miliar. Nilai liabilitas ITMG sampai dengan kuartal tiga 2024 yaitu US$ 507,65 juta dari US$ 399,3 juta dan ekuitas US$ 1,83 miliar dari US$ 1,78 miliar.