Bos Indosat: Kolaborasi dengan Nvidia Bisa Genjot Infrastruktur AI di Indonesia
CEO PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) Vikram Sinha optimis kolaborasi dengan NVIDIA dapat meningkatkan infrastruktur kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia.
"Dengan berkolaborasi dengan NVIDIA, kami dapat mengembangkan AI untuk mengatasi tantangan di sektor-sektor seperti pembangunan, pemerintahan, kesehatan, penelitian yang pada akhirnya mempengaruhi masa depan digital yang lebih inklusif dan berkembang," kata Vikram dalam acara Indonesia AI Day, Kamis (14/11).
Ia mengatakan perjalanan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam kecerdasan buatan memerlukan sebuah kerja sama dengan pemain industri besar, seperti NVIDIA. Menurutnya, NVIDIA memiliki teknologi kelas dunia untuk kecerdasan buatan.
Vikram percaya NVIDIA mampu memainkan peran kritis dalam meningkatkan infrastruktur kecerdasan buatan Indonesia. Serta mendukung ambisi Indonesia dalam transformasi digital hingga sampai kepada meningkatkan kemampuan talenta lokal.
"Berdasarkan kepemimpinan regional dari CEO Jensen Huang, NVIDIA telah menetapkan benchmark global dalam inovasi komputasi AI dan performa tinggi," tuturnya.
Vikram menjabarkan negara-negara dengan pendapatan tinggi, AI telah memberi dampak bagi 60% pekerjaan. Sementara di negara-negara dengan pendapatan menengah dan rendah, AI berdampak bagi masing-masing 40% dan 26% pekerjaan.
Tren serupa juga dapat dilihat dari bagaimana negara-negara di belahan bumi utara nampak mendominasi presentasi di mana pasar tenaga kerja AI di tingkat global. Pasar tenaga kerja AI di Amerika Serikat mencapai angka 1,62% disusul oleh Spanyol, Sweden, Belgia, Belanda, dan Perancis.
Menurutnya ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Ia berharap Indonesia bisa menggenjot perkembangan keceerdasan buatan di masa depan.