Tetap Jabat Dirut PT PAL di Tengah Posisi Baru Danantara, Ini Respons Kaharuddin

Patricia Yashinta Desy Abigail/Katadata
Kaharuddin Djenod buka suara soal posisinya sebagai Direktur Utama PT Pal Indonesia usai diangkat menjadi Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara
19/11/2024, 13.50 WIB

Kaharuddin Djenod buka suara soal posisinya sebagai Direktur Utama PT Pal Indonesia usai diangkat menjadi Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Dia menyebut saat ini hanya menunggu Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.

"Saya kan mengikuti aturan, kalau belum ada RUPS, masa saya kemudian mencopotkan diri sendiri," kata Kaharuddin saat ditemui di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11).

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Muliaman Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Selain itu, Prabowo juga menunjuk Kaharuddin Djenod sebagai Wakil Kepala badan tersebut. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Pelantikan digelar pada pukul 10.00 WIB dengan membacakan sumpah jabatan.

Kaharuddin lahir pada 14 Maret 1971 dan memiliki berbagai prestasi. Ia tumbuh dan mengenyam pendidikan di Makassar dan memperoleh beasiswa program Habibie untuk sekolah di negeri Sakura, Jepang.

Sebagai informasi, Kaharuddin mengejar studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jurusan Teknik Penerbangan pada 1991. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan beasiswa Program Habibie atau Program STAID-2 untuk melanjutkan studi di Nagasaki Institute of Applied Science jurusan Arsitek Perkapalan, Jepang dan mendapatkan gelar sarjana.

Pria kelahiran Surabaya ini, melanjutkan studi S2 dan S3 di Hiroshima University jurusan Arsitek Perkapalan. Saat itu, dia mendalami ilmu Desain Perkapalan yang dikombinasikan Kecerdasan Buatan atau artificial inteligent (AI).

Dalam studinya, ia mencetak prestasi dengan membuat sistem optimasi desain kapal untuk kapal kontainer. Desain itu lalu dipatenkan. Bahkan sistem itu dilirik oleh Jepang dan mengadopsi sistem tersebut.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail