Danantara Bidik 35% Kepemilikan Saham Pabrik Petrokimia Lotte di Cilegon
Gyeongju - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah meninjau penawaran kepemilikan 35% saham proyek pabrik petrokimia yang dibangun oleh Lotte Chemical di Kota Cilegon, Banten.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengatakan proses pembangunan pabrik tersebut sudah masuk dalam tahap penyelesaian akhir. Ia mengatakan fasilitas produksi petrokimia milik Lotte itu akan segera diresmikan pada 6 November mendatang.
“Mereka (Lotte) menawarkan 35% kepemilikan, tapi kami sedang mulai kaji karena ini kan produk yang sangat baik,” kata Rosan di sela pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Selandia Baru Chirstopher Luxon di Hotel Lahan Select Gyeongju pada Jumat (31/10).
Rosan kini telah memerintahkan timnya untuk segera mengkaji penawaran tersebut. Menteri Investasi dan Hilirisasi itu berpendapat, risiko investasi dalam proyek ini relatif terukur karena terdapat potensi pendapatan yang cukup menjanjikan ke depannya.
“Ini proyek juga sudah selesai, risikonya juga lebih terukur," ujar Rosan.
Ia menjelaskan strategi Danantara untuk masuk ke dalam proyek Lotte akan berjalan mandiri tanpa melalui perantara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Mungkin kami dari investasi langsung, tidak melalui BUMN,” kata Rosan.
Rosan mengatakan bahwa pemerintah tengah meninjau struktur pembiayaan untuk masuk ke dalam proyek Lotte Chemical. Ini termasuk memperhatikan komponen ekuitas dan pinjaman guna memenuhi kebutuhan modal kepemilikan saham sebesar 35%.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta Danantara untuk ikut serta dalam proyek pabrik petrokimia yang tengah dibangun oleh Lotte Chemical di Kota Cilegon, Banten.
Keputusan tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan antara Prabowo dan Presiden Lotte Chemical Corporation, Young Jun Lee, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4).
Lotte Chemical Corporation adalah salah satu dari 19 perusahaan Korea Selatan yang tergabung dalam Federation of Korean Industries (FKI) yang bertemu dengan Prabowo di Istana saat itu.
Adapun pabrik petrokimia Lotte Chemicals memiliki nilai investasi mencapai US$ 3,9 miliar atau sekira Rp 59,8 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.342 per dolar AS.
Pabrik ini nantinya bakal memproduksi 17 komoditas petrokimia, diantaranya ethylene, polypropylene dan bensin. Hasil produksi petrokimia dari pabrik tersebut mayoritas digunakan untuk kepentingan domestik, dengan porsi 70%.