Danantara: Belum Ada Emiten Lokal yang Mampu Garap Proyek Pembangkit Sampah PSEL
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan, terdapat 24 perusahaan yang masuk dalam daftar penyedia teknologi (DPT) terpilih yang akan mengikuti tender tahap pertama proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Dari seluruh perusahaan tersebut, tak ada satu pun perusahaan lokal.
“Di list yang pertama, memang belum ada emiten lokal, karena belum ada yang punya kemampuan (PSEL),” kata Managing Director Investment Danantara Indonesia Stefanus Ade kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/10).
Meski begitu, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa tidak perlu khawatir keterlibatan emiten dalam proyek Pembangkit Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Ia menyebut, saat ini terdapat sekitar 200 perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang antusitas terhadap proyek itu.
Pandu juga optimistis sejumlah emiten lokal juga akan ikut berpartisipasi dan bermitra dengan 24 peserta yang telah lolos dalam daftar penyedia terseleksi (DPT) pada batch pertama proyek PSEL ini.
“Nanti akan ada lagi batch kedua. Ya nanti akan kita mulai lagi in a couple of weeks. Jadi itu let it be. Mereka pasti akan semangat sendiri kalau pemain-pemain emiten. Masa diajarin,” ucap Pandu dalam kesempatan yang sama.
Berikut 24 daftar peserta yang lolos seleksi untuk masuk ke dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) pada Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).
- Mitsubishi Heavy Industries Environmental & Chemical Engineering
- ITOCHU Corporation
- China Everbright Environment Group Limited
- Kanadevia Corporation
- PT MCC Technology Indonesia (MCC)
- China National Environmental Protection Group Co., Ltd (CECEP)
- GCL Intelligent Energy (Suzhou) Co., Ltd.
- Chongqing Sanfeng Environment Group Corp., Ltd
- Dynagreen Environmental Protection Group Co., Ltd
- SUS Indonesia Holding Limited
- Veolia Environmental Services Asia Pte. Ltd
- Hunan Construction Engineering Group Co., Ltd
- CEVIA Enviro Inc.
- China Conch Venture Holding Limited
- China TianYing Inc
- PT Jinjiang Environment Indonesia
- Wangneng Environment Co., Ltd
- Zhejiang Weiming Environment Protection Co., Ltd
- Beijing China Sciences Runyu Environmental Technology Co.,Ltd. (CSET)
- Tianjin TEDA Environmental Protection Co., Ltd
- Grandblue Environment Co., Ltd
- Beijing GeoEnviron Engineering & Technology, Inc
- Wuhan Tianyuan Group Co., Ltd
- QiaoYin City Management Co., Ltd
Selanjutnya 24 perusahaan asing ini harus membangun usaha patungan bersama mitra lokal, baik itu perusahaan pelat merah, perusahaan swasta nasional, maupun perusahaan daerah. Hal tersebut menjadi syarat untuk mengikuti lelang tujuh proyek WTE yang akan dibuka pekan ini.
Ketujuh proyek WTE yang akan dilelang pada gelombang pertama adalah Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya. Seluruh daerah tersebut dipilih lantaran memiliki lahan setidaknya 5 hektare, memiliki limbah rumah tangga setidaknya 1.000 ton per hari, dan memiliki jalur logistik yang dapat menampung hingga 300 truk per hari.