Sri Mulyani Terharu, Jokowi Ikuti Pertemuan G20 Meski Masih Berduka

ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/sgd/aww.
Presiden Joko Widodo didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3). Sri Mulyani mengaku terharu presiden masih bisa mengikuti rapat meski masih dalam suasana berduka.
Editor: Ekarina
27/3/2020, 12.16 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terharu melihat Presiden Joko Widodo masih tetap hadir dalam pertemuan pemimpin negara G20, Kamis (26/3) malam. Pasalnya, Jokowi masih dalam suasana berduka seusai menghadiri pemakaman Ibunda tercintanya, Sudjiatmi Notomihardjo.

"Seorang pemimpin dengan dedikasi luar biasa dan komitmen tiada tara untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Sungguh terharu dan bangga!," tulis Sri Mulyani dalam akun instagram pribadi, dikutip Jumat (27/3).

(Baca: Atasi Pandemi Corona, Anggota G20 Sepakat Genjot Pasokan Alkes)

Pertemuan luar biasa antar pemimpin G20 yang diselenggarakan virtual kemarin bertujuan untuk membahas pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya ancaman Covid-19 yang tidak mengenal batas negara telah menimbulkan banyak korban manusia.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin negara anggota G20 sepakat akan meningkatkan produksi alat kesehatan yang dibutuhkan untuk menangani pandemi corona. Upaya ini dilakukan seiring dengan meluasnya penyebaran virus Covid-19 di sejumlah negara. 

Seperti diketahui, hingga saat ini jumlah kasus penyebaran corona di seluruh dunia telah mencapai  lebih dari 532 ribu kasus dan telah menyebabkan 24 ribu orang meninggal dunia.  

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, adanya Covid-19 bukan lagi sekedar masalah kesehatan, tapi juga menjadi ancaman kemanusiaan, sosial, ekonomi dan keuangan dunia.

(Baca: Momen Jokowi Ikut Turun ke Liang Lahat Menguburkan Jenazah Ibunda)

Untuk memerangi pandemi Covid-19, Pemimpin G20 meminta lembaga internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Dunia (World Bank) serta seluruh negara bekerja sama dalam kebijakan, instrumen, dan langkah penanganan.

"Langkah penting tersebut meliputi kerjasama pencegahan penyebaran virus, melindungi pekerja di bidang kesehatan dan upaya menemukan vaksin secepat mungkin," kata dia.

Kemudian, seluruh negara diharapkan menangani dampak sosial ekonomi dan ancaman stabilitas sistem keuangan dengan fokus melindungi masyarakat. Perlindungan terutama kepada masyarakat yang paling lemah dan usaha kecil menengah.

Selain itu, kerja sama global perlu diperkuat dan dipererat untuk keberhasilan melawan ancaman virus ini. Akhir kata, Sri Myulyani pun mengutip pesan Raja Salman dari Saudi Arabia sebagai tuan rumah G20. “Bersama kita akan dapat mengatasi krisis Covid-19," ujarnya.

Reporter: Agatha Olivia Victoria