Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menggelontorkan dana Rp 1 triliun untuk menangani masalah kesehatan dan pencegahan virus corona di Indonesia. Adapun besaran dana tersebut berasal penghitungan kebuutuhan dana Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Perkiraan dari Kemenkes mencapai Rp 1 triliun dan kita sudah sediakan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).
(Baca: Sri Mulyani Segera Umumkan Paket Stimulus Fiskal, Ini Bocoran Bos BI)
Dia menjelaskan, secara rinci, dana tersebut akan digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti pengawasan penyebaran wabah virus corona di beberapa jalur masuk pelabuhan maupun bandara. Ia juga menyebut, anggaran dibutuhkan untuk pemeriksaan Kemenkes dan Bea Cukai bagi pendatang maupun barang impor dari negara dari potensi terinfeksi virus corona.
Selain itu, anggaran juga akan digunakan untuk perawatan 34 pasien positif corona. "Saat ini mereka berada di Rumah Sakit Sulianti Soeroso dan Persahabatan. Anggaran ini juga termasuk untuk kesiapan 133 rumah sakit rujukan," ujarnya.
Mantan Direktur Eksekutif Bank Dunia ini mengatakan, sebagian dari anggaran tersebut juga akan digelontorkan untuk pengadaan disinfektan. Menurutnya, saat ini cairan anti-kuman itu telah disiapkan Kemenkes di beberapa transportasi publik seperti kereta, serta tempat publik seperti pasar.
"Anggaran termasuk untuk distribusi masker dan obat-obatan kepada masyarakat yang membutuhkan," ucap dia.
(Baca: Hadapi Corona, Pemerintah Kaji Pembebasan Iuran BPJS Ketenagakerjaan)
Lebih lanjut, anggaran khusus virus corona juga menurutnya akan digunakan untuk menemukan vaksin virus scorona hingga melacak keberadaan warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri tredampak untuk mencegah penyebaran virus.
Hingga kini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 34 orang. Dari jumlah tersebut, 14 kasus diketahui merupakan penularan lokal, sedangkan 20 kasus lainnya berasal dari penularan luar negeri.
Adapun, terdapat satu pasien berkewarganegaraan asing berusia 53 tahun dengan identifikasi kasus nomor 25 yang telah meninggal dunia. Dia diketahui menderita beberapa penyakit penyerta sebelum dirawat di rumah sakit.
Meski begitu, sudah ada tiga pasien yang telah dipulangkan karena sudah dinyatakan negatif dari Covid-19. Ketiganya yakni pasien 6, pasien 14, dan pasien 19.