Ada Virus Corona, Bagaimana Nasib Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini?

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan ekonomi dapat tumbuh 5,3% dalam APBN 2020.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
6/2/2020, 06.15 WIB

Laju pertumbuhan ekonomi melambat pada tahun lalu menjadi hanya 5,02 %, terendah sejak 2015. Pemerintah menargetkan ekonomi tahun ini dapat mencapai 5,3 %, tetapi virus corona memunculkan pesimistis target tersebut dapat tercapai. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan terimbas virus corona. Saat ini, pemerintah masih mengkalkulasi keseluruan dampak dari pendemi yang bepusat di Wuhan, Tiongkok tersebut.

"Kalau pertumbuhan bisa 5% lebih sedikit dengan dampak virus corona, ini sudah bagus sekali," ujar Luhut ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2020 mencapai 5,3 %. Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 bahkan menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,4 hingga 6,0 %, seperti terlihat dalam Databoks di bawah ini.

Luhut menjelaskan, sejumlah industri besar di negara tersebut tak beroperasi sementara akibat wabah tersebut. Akibatnya, kegiatan ekspor dan impor diperkirakan terganggu. 

Tiongkok saat ini merupakan negara asal impor dan tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia. Total ekspor ke negara tersebut pada tahun lalu mencapai US$ 25,85 miliar, sedangkan impor mencapai US$ 44,58 miliar.

Saat ini, pemerintah telah menyetop sementara impor produk hewan, tetapi tetap membuka keran masuk produk lain, termasuk buah-buahan asal Tiongkok. Namun, pemerintah akan terus memantau perkembangan penyebaran virus tersebut dan siap menyesuaikan kebijakan. 

(Baca: Virus Corona Bisa Memicu Krisis Ekonomi Global)

Luhut menekankan pendemi yang berpusat Provinsi Hubei ini tidak hanya berpengaruh pada Indonesia tetapi perekonomian secara global. Negara Tembok Raksasa ini merupakan negara ekonomi terbesar kedua setelah AS dengan kontribusi mencapai 17 % terhadap perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Tiongkok berpotensi turun 1-2% pada tahun ini akibat terdampak virus corona.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin