Naik 12%, Realisasi Investasi Kuartal IV 2019 Tembus Rp 208 T

Arief Kamaludin | Katadata
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). BKPM mencatat. realisasi invetsasi yang masuk ke Indonesia pada triwulan Iv 2019 naik 12% dibanding periode yang sama 2018.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
29/1/2020, 12.08 WIB

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi dalam negeri pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2019 sebesar Rp 208,3 triliun. Angka ini meningkat 12 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.

Dari total investasi di triwulan IV, investasi dari penanam modal domestik maupun asing memiliki porsi hampir seimbang. BKPM mencatat, investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 18,5%.

Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA), mencapai Rp 105,3 triliun atau meningkat 6,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.

(Baca: BKPM: Ada Perubahan Fundamental Iklim Investasi)

Berdasarkan penyebarannya,  investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 103,8 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya sebesar 22,6%, maupun dibandingkan dengan pertumbuhan invetasi di Pulau Jawa yang hanya sekitar 3,2%. 

Namun dari segi nilai, investasi di Pulau Jawa masih lebih tinggi mencapai Rp 104,5 triliun. 

“Peningkatan realisasi investasi di luar Jawa yang cukup signifikan merupakan kabar baik. Investasi diluar Pulau Jawa harus terus didorong supaya yterus terjadi pemerataan ekonomi," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi Pers di Jakarta, Rabu (29/1). 

Dia juga tidak hanya investasi baru, investasi eksisting juga menurutnya bakal tetap dikawal, sambil menyelesaikan hambatan investasi yang ada. 

Berdasarkan wilayahnya, provinsi Jawa Barat masih menjadi lokasi dengan nilai penanaman investasi terbesar, yaitu Rp 35,4 triliun (17%), diikuti DKI Jakarta Rp 28,3 triliun (13,6%); Banten Rp 15 triliun (7,2%); Sulawesi Tengah Rp 13 triliun (6,2%); dan Jawa Tengah Rp 12,3 triliun (5,9%).

 Sementara menurut sektor, selama periode triwulan IV 2019, investasi di Indonesia didominasi oleh sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp 30 triliun (14,4%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp 27,9 triliun (13,4%); Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Rp 24 triliun (11,5%);. Kemudian investasi sektor Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 23,7 triliun (11,4%); dan Pertambangan Rp 14,8 triliun (7,1%).

(Baca: BKPM Target Realisasi Investasi Tahun Depan Capai Rp 886 Triliun)

Berdasarkan negara asalnya, BKPM menyatakan investasi terbesar masih berasal dari Republik Rakyat Tiongkok dengan jumlah investasi sebesar US$ 1,4 miliar (20,4%), diikuti Hong Kong US$ 1,1 miliar (16,3%), Singapura US$ 1,1 miliar (16,1%), Jepang US$ 1,1 miliar (15,3%) dan Belanda US$ 0,5 miliar (7,1%).

Dengan masuknya investasi ke Indonesia, BKPM menyebut pada kuartal IV 2018 juga tenaga kerja Indonesia yang terserap dari aktivitas penanaman modal sebanyak 330.539 orang,  sementara total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang 2019 mencapai 1.033.835 orang.

Adapun dari torehan tersebut, Bahlil mengaku akan terus mengawal dan mengeksekusi investasi sesuai dengan amanat Presiden Jokowi. “Kami akan  terus fokus pada investasi berkualitas dan investasi yang menggandeng UMKM agar menciptakan multiplier effects bagi masyarakat sekitar," ujarya. 

Reporter: Rizky Alika