Di Depan DPR, BI Janji Tak akan Biarkan Rupiah Terlalu Kuat

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai penguatan rupiah saat ini masih sesuai fundamentalnya.
27/1/2020, 20.16 WIB

Bank Indonesia memastikan tak akan membiarkan nilai tukar rupiah menguat terlalu jauh terhadap dolar Amerika Serikat.  Adapun kondisi rupiah saat ini masih mencerminkan nilai fundamentalnya. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo menanggapi kekhawatiran para anggota DPR terkait pelemahan rupiah yang terjadi sejak akhir tahun lalu. Sejak awal tahun hingga hari ini (27/1), rupiah menguat 1,81% ke Rp 13.615 per dolar AS. 

"Kami yakinkan, jika rupiah sudah menguat terlalu jauh dan tidak dapat berdampak ke ekonomi, maka kami tidak segan mengarahkan nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Tentunya dengan melakukan berbagai langkah-langkah," ujar Perry dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (27/1). 

Perry menjelaskan penguatan rupiah saat ini masih sesuai dengan faktor fundamental, yakni inflasi yang rendah dan neraca pembayaran tahun lalu yang diperkirakan surplus. Selain itu, perkembangan global yang membaik dan kebijakan BI yang akomodatif turun mendorong penguatan rupiah. 

(Baca: Gubernur BI Percaya Keperkasaan Rupiah Tak akan Rugikan Eksportir)

Adapun sepanjang tahun lalu, rupiah berhasil menguat mencapai 3,58%. Hal ini terutama ditopang oleh aliran modal asing masuk yang cukup deras. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria