Rupiah Melemah 0,24% Akibat Investor Global Khawatirkan Virus Corona

Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sore ini melemah 0,24% tertekan ketakutan global terhadap penyebaran virus corona.
27/1/2020, 17.19 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore ini, Senin (27/1) melemah 0,24% ke level Rp 13.615 per dolar AS. Rupiah dan mayoritas mata uang Asia melemah akibat sentimen virus corona.

Mengutip Bloomberg, dolar Hong Kong melemah 0,05%, dolar Singapura melemah 0,34%, dolar Taiwan 0,25%, won Korea Selatan 0,79%, peso Filipina 0,13%, rupee India 0,15%, dan baht Thailand 0,41%.

Meski hampir semuanya melemah, yen Jepang, yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia masih perkasa. Yen menguat 0,29%, yuan menguat 0,46%, dan ringgit menguat 0,26%. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah berada dalam posisi penguatan 20 poin ke level Rp 13.612 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, indeks dolar AS kembali menguat 0,08% ke level 97,93 saat berita ini ditulis. "Adanya kekhawatiran bahwa Tiongkok sedang berjuang untuk menahan penyebaran virus mirip pneumonia, corona virus," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id.

(Baca: Sudah Terlalu Kuat, Rupiah Diprediksi Cenderung Melemah Hari Ini)

Adapun Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk memperpanjang libur Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari mendatang. Ibrahim menyebut, hal tersebut untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian virus corona baru. Hong Kong juga telah melarang masuknya pengunjung dari provinsi Hubei, Tiongkok, di mana wabah virus corona pertama kali dilaporkan.

Tak hanya itu, otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah virus yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang dan menewaskan 76 orang di Tiongkok ini.

"Bahkan ada kekhawatiran bahwa pengeluaran pariwisata dan konsumen bisa mendapat pukulan jika virus menyebar lebih jauh, yang akan mencegah investor mengambil risiko yang berlebihan," ucap dia.

Dengan memanasnya kembali kondisi global akibat virus corona, Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan strategi bauran. Terutama guna menenangkan kondisi pasar dan meyakinkan bahwa perekonomian dalam negeri cukup stabil.

(Baca: Bursa Saham Masih Terpukul Sektor Perkebunan, IHSG Ditutup Turun 0,08%)

Disamping itu, Bank Indonesia (BI) hari ini kembali menjadi pahlawan dengan melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF. Perdagangan tersebut sudah aktif  bertransaksi dari jam 08.00 WIB.

Pada perdagangan besok, dia memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan melemah. "Mata uang Garuda akan berada di level antara Rp 13.564 - 13.680 per dolar AS," tutupnya.

Reporter: Agatha Olivia Victoria