Persediaan Menipis, Stok Gula Industri Hanya Cukup hingga Februari

Katadata/Arief Kamaludin
Pedagang tengah mengemasi gula pasir kedalam kantong plastik di pasar di kawasan Jakarta.
Editor: Ekarina
22/1/2020, 19.20 WIB

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memprediksi pasokan gula dan garam industri hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi hingga Februari 2020. Kebutuhan gula dan garam diprediksi meningkat terlebih menjelang Ramadan. 

Oleh karena itu, pengusaha mendesak pemerintah segera mengelurakan kuota impor gula dan garam untuk menjaga kelancaran produksi industri. 

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gapmmi Rachmat Hidayat menjelaskan kondisi tersebut sudah sangat mengkhawatirkan. Sehingga banyak pengusaha makanan dan minuman olahan khawatir hal tersebut akan mengganggu produksi.

(Baca: Penjualan Makanan dan Minuman Olahan Diprediksi Naik 10% Jelang Imlek)

"Ini cukup mengkhawatirkan. Kalau kondisinya tak berubah akan menganggu produksi karena gula dan garam merupakan bahan baku utama," kata dia saat dihubungi katadata.co.id, Rabu (22/1).

Namun demikian, minimnya pasokan gula dan garam industri saat ini belum mempengaruhi harga lantaran telah terjalin kontrak kerja sama antara distributor dan pengusaha. Meski demikian, Gapmmi mendesak pemerintah segera mengeluarkan kuota impor agar tak mempengaruhi produksi.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto