Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 menjadi 2,5% dari proyeksi pada Juni 2019 sebesar 2,7%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun lalu juga dipangkas dari 2,6% menjadi 2,4%.
Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu merupakan yang terendah sejak krisis 2009.
Dalam laporan Global Economic Prospects yang baru dirilis, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diproyeksi turun menjadi 1,4% pada 2020 Hal ini seiring berlanjutnya pelemahan sektor manufaktur di kelompok negara maju.
Sementara, pertumbuhan di pasar negara berkembang diperkirakan meningkat menjadi 4,1% pada tahun ini. Namun, sekitar sepertiga dari pasar dan ekonomi negara berkembang diproyeksikan melambat akibat ekspor dan investasi yang lebih lemah dari perkiraan.
"Para pembuat kebijakan harus mengambil kesempatan untuk melakukan reformasi struktural yang mendorong pertumbuhan dengan basis lebih luas yang penting untuk mengurangi kemiskinan,” kata Wakil Presiden Kelompok Bank Dunia untuk Pertumbuhan yang Merata dan Keuangan Ceyla Pazarbasioglu dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/1).
(Baca: Perang Dagang hingga Resesi yang Menghantui Ekonomi 2020)
Ia menilai diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan iklim bisnis, supremasi hukum, pengelolaan utang, dan produktivitas guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan bagi negara-negara berkembang.
Adapun perdagangan global diproyeksi akan membaik pada tahun ini dibanding tahun lalu dengan pertumbuhan sebesar 1,9%, meski terdapat potensi eskalasi perang dagang AS dan Tiongkok. Sedangkan pada tahun depan, kondisi perdagangan global diperkirakan akan lebih baik lagi dengan pertumbuhan mencapai 2,5%.
Secara regional, pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan turun menjadi 5,7% pada 2020. Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diperkirakan melambat menjadi 4,9% akibat perang dagang.
(Baca: Lima Sektor Harapan Ekonomi 2020 di Tengah Kegalauan Global)
Sementara itu, pertumbuhan regional negara di kawasan tersebut di luar Tiongkok diperkirakan bakal pulih menjadi 4,9% seiring peningkatan domestik.
Sedangkan untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan menguat menjadi 5,1% pada 2020 dibanding tahun lalu sebesar 5%. Adapun pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi diproyeksi lebih baik menjadi 5,2%.
Pertumbuhan tersebut masih akan didukung oleh konsumsi swasta, serta kontribusi positif dari ekspor di tengah perlambatan impor.
Meski demikian, Bank Dunia mengingatkan bahwa masih ada risiko penurunan pertumbuhan ekonomi global di tahun ini. Hal ini karena masih ada kemungkinan eskalasi ketergangan perdagangan global, penurunan tajam pada perekonomian negara-negara maju, serta kemungkinan gangguan keuangan di pasar negara berkembang.