Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar spot pagi ini, Senin (6/1) melemah 0,02% ke level Rp 13.933 per dolar AS. Rupiah berpotensi melemah hingga ke level Rp 14 ribu per dolar AS seiring ekhawatiran pasar terjadinya perang antara AS dan Iran.
Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah ke level Rp 13.947 per dolar AS hingga pukul 09.00 WIB,
Senada, mayoritas mata uang Asia pun melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong turun 0,03%, dolar Singapura 0,04%, dolar Taiwan 0,1%, won Korea Selatan 0,12%, peso Filipina 0,18%, rupee India 0,61%, yuan Tiongkok 0,3%, dan ringgit Malaysia 0,13%.
Sementara, yen Jepang dan baht Thailand berhasil menguat masing-masing 0,06% dan 0,07%.
(Baca: Konflik AS dan Iran Memanas, IHSG Masih Diprediksi Menguat)
"Kekhawatiran perang antara Amerika Serikat atau AS dan Iran masih bisa menjadi penekan rupiah hari ini," ujar Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (6/1).
Sebelumnya, serangan AS ke Irak pada Jumat (3/1) menewaskan Pimpinan Militer Iran Qassem Soleimani dan Komandan Milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis. . Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun berjanji membalas serangan tersebut.
(Baca: Sektor Manufaktur AS Anjlok akibat Perang Dagang, Terdalam Sejak 2009)
Mendengar ancaman tersebut, Presiden AS Donald Trump menyatakan dengan tegas akan menyerang Iran jika negara Timur Tengah tersebut melakukan ancamannya.
Tjendra pun memperkirakan rupiah hari ini akan terus melemah dan berpotensi terdorong ke level Rp 14 ribu per dolar AS akibat konflik AS dan Iran tersebut. "Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.900 - 14.000 per dolar AS," tutupnya.