Sentimen Positif Perang Dagang, Dorong Penguatan Rupiah

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019). Nilai tukar rupiah pada pasar spot dibuka menguat 0,08% ke level Rp 13.965 per dolar AS.
Editor: Ekarina
23/12/2019, 10.05 WIB

Nilai tukar rupiah pada pasar spot dibuka menguat 0,08% ke level Rp 13.965 per dolar AS. Penguatan rupiah salah satunya dipicu oleh perdamaian perang dagang AS dan Tiongkok yang semakin menemukan titik terang.

Mengutip Bloomberg, beberapa mata uang Asia turut menguat terhadap dolar AS yaitu, Yen Jepang naik 0,02% diikuti dolar Taiwan dan peso Filipina 0,05%, dan baht Thailand 0,01%.

Meski begitu, mayoritas mata uang Asia masih melemah. Dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura 0,04%, won Korea Selatan 0,07%, rupee India 0,11%, serta yuan Tiongkok dan ringgit Malaysia masing-masing satu poin.

(Baca: Kekhawatiran Resesi Mereda, Rupiah Kembali Perkasa Rp 13.977 per Dolar)

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan di bursa saham AS menjadi indikasi bahwa sentimen positif tengah membayangi pergerakan aset berisiko. Salah satu sentimen tersebut, yaitu mengenai kemajuan kesepakatan dagang AS-Tiongkok. 

"Jumat malam (20/12), Presiden AS Donald Trump memberikan kabar positif mengenai prospek implementasi kesepakatan dagang AS dengan Tiongkok," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (23/12).

Kabar positif  terkait pernyataan Trump itu memberi keyakinan bahwa pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping berlangsung dengan sangat baik.  Trump juga menyampaikan, penandatanganan kesepakatan akan segera dilakukan.

(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Melemah Dekati Level 14 Ribu per Dolar)

Sementara itu, Tiongkok juga telah mulai membeli produk pertanian AS dalam skala besar. Trump menuturkan bahwa kedua negara membicarakan tentang permasalahan di Hong Kong. Sehingga keseluruhan. Kabar tersebut direspon positif oleh pasar.

Dengan begitu, Tjendra memprediksi mata uang Garuda mungkin masih bisa bertahan di bawah Rp 14.000 hari ini. "Potensi di kisaran Rp 14.950 - 14.030 per dolar AS," tutup dia.

Reporter: Agatha Olivia Victoria